Mute Egede (Foto: Mads Claus Rasmussen/Ritzau Scanpix/via REUTERS)

Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Greenland Mute Egede, demikian dilaporkan Reuters.

Menurutnya, pemerintah sedang mencari cara untuk bekerja sama dengan AS dan siap memulai dialog dengan pemerintahan baru Donald Trump.

Pada saat yang sama, perdana menteri menambahkan bahwa keputusan lebih lanjut mengenai masalah ini akan dibuat oleh pemerintah Greenland.

“Kemerdekaan Greenland adalah urusan Greenland, termasuk penggunaan tanahnya, jadi Greenland akan memutuskan kesepakatan apa yang harus kita capai,” ujarnya.

Egede mengumpulkan para pemimpin partai Greenland di ibu kota untuk membahas pendekatan kolektif terhadap kepentingan AS.

“Ini pertama kalinya Greenland didengarkan dengan sangat hati-hati. Kita harus tetap tenang, memanfaatkan situasi ini dan bersatu,” tambah perdana menteri.

Pada 13 Januari, saluran Fox News melaporkan bahwa sekelompok anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS mengajukan inisiatif yang akan memberikan Donald Trump wewenang hukum untuk membeli Greenland.

Sebelumnya, Wakil Presiden Amerika Serikat terpilih di pemerintahan Donald Trump, JD Vance, mengatakan otoritas Amerika tidak perlu menggunakan kekuatan militer di Greenland, melainkan terkait pulau tersebut. «kesepakatan bisa dibuat.”

Keinginan Trump untuk mencaplok Greenland ke Amerika Serikat

Pada tanggal 23 Desember 2024, Trump mengatakan dia ingin Greenland berada di bawah kendali Washington.

Pada tanggal 29 Desember, The Washington Post melaporkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir, Trump telah membahas perebutan Greenland, kembalinya Terusan Panama, dan proposal untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51. Ide-ide ini mungkin terkait dengan kebijakan oposisinya terhadap Rusia dan Tiongkok.

Pada tanggal 7 Januari, putra Presiden terpilih Donald Trump Jr. tiba di Greenland. Ketika wartawan menanyakan rencananya, dia menjawab bahwa dia datang sebagai turis dan tidak berniat bertemu politisi. Di hari yang sama, dalam perbincangan dengan wartawan, Presiden terpilih Trump tidak mengesampingkan penggunaan cara militer untuk menguasai Terusan Panama dan Greenland.

Sementara itu, Perdana Menteri Greenland Mute Egede menegaskan pada tanggal 7 Januari bahwa wilayahnya tidak ingin berpartisipasi dalam pertempuran politik antara Amerika Serikat dan Denmark.

«Greenland adalah milik rakyat Greenland. Masa depan kita dan perjuangan kemerdekaan adalah urusan kita,” ujarnya.

Pada tanggal 8 Januari, jurnalis CNN melaporkan bahwa sekutu dan penasihat Trump memperingatkan para pejabat Denmark tentang keseriusan kata-katanya mengenai Greenland.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.