Pihak berwenang Korea Selatan yang menyelidiki pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol berkumpul di kediaman resminya pada hari Rabu untuk melaksanakan surat perintah penangkapan atas tuduhan pemberontakan terkait dengan deklarasi darurat militer pada 3 Desember.
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), yang mempelopori penyelidikan atas kegagalan keputusan darurat militer Yoon, mengumumkan rencana untuk mengerahkan sekitar 1.000 petugas untuk mengamankan daerah tersebut dan berpotensi menyerbu kediaman tersebut.
Sekitar 70 pengawal presiden, beberapa di antaranya mengenakan helm, terlihat membentuk rantai manusia di belakang bus yang diparkir secara strategis untuk memblokir jalan masuk menuju kompleks kepresidenan.
Gerbang besi jalan masuk telah diperkuat dengan kawat silet untuk menambah keamanan.
Sementara itu, puluhan anggota parlemen dari partai konservatif yang berkuasa di bawah pimpinan Yoon, bersama dengan para pembantunya, membentuk barikade di luar gerbang untuk menunjukkan perlawanan.
Di dekatnya, sekitar 6.500 pendukung Yoon berkumpul, mengadakan rapat umum untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap presiden di tengah ketegangan yang sedang berlangsung.
Situasi tetap tegang ketika pihak berwenang dan demonstran bersiap menghadapi potensi konfrontasi.