Pihak berwenang Korea Selatan yang menyelidiki pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol berkumpul di kediaman resminya pada hari Rabu untuk melaksanakan surat perintah penangkapan atas tuduhan pemberontakan terkait dengan deklarasi darurat militer pada 3 Desember.

Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), yang mempelopori penyelidikan atas kegagalan keputusan darurat militer Yoon, mengumumkan rencana untuk mengerahkan sekitar 1.000 petugas untuk mengamankan daerah tersebut dan berpotensi menyerbu kediaman tersebut.

Sekitar 70 pengawal presiden, beberapa di antaranya mengenakan helm, terlihat membentuk rantai manusia di belakang bus yang diparkir secara strategis untuk memblokir jalan masuk menuju kompleks kepresidenan.

Gerbang besi jalan masuk telah diperkuat dengan kawat silet untuk menambah keamanan.

Sementara itu, puluhan anggota parlemen dari partai konservatif yang berkuasa di bawah pimpinan Yoon, bersama dengan para pembantunya, membentuk barikade di luar gerbang untuk menunjukkan perlawanan.

Di dekatnya, sekitar 6.500 pendukung Yoon berkumpul, mengadakan rapat umum untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap presiden di tengah ketegangan yang sedang berlangsung.

Situasi tetap tegang ketika pihak berwenang dan demonstran bersiap menghadapi potensi konfrontasi.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.