Kisah menyedihkan dari Mandla Charles, salah satu sukarelawan yang terlibat dalam operasi penyelamatan di tambang Stilfontein, telah menjelaskan kondisi mengerikan yang dihadapi para penambang ilegal.

“Kami melihat banyak orang berkeping-keping. Beberapa tidak lengkap. Ada bagian tubuh seperti lengan. Kami melihat kepala-kepala tergeletak di sana tanpa tubuhnya,” kata Charles dalam wawancara dengan saudara.

Upaya penyelamatan, yang dimulai pada hari Senin, dilakukan setelah keputusan pengadilan tinggi memerintahkan pemerintah untuk mengeluarkan penambang ilegal dari tambang.

Hingga Kamis, 78 jenazah telah diangkat, dan 246 zama zamas berhasil diselamatkan. Namun, tragedi yang sebenarnya masih terus terungkap.

Menurut Charles, situasi di bawah tanah “sangat buruk”, dan apa yang mereka saksikan akan berdampak jangka panjang pada kesehatan mental mereka.

“Hal-hal yang kita lihat di sana, bahkan setelah berhari-hari, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, akan berdampak pada kesehatan mental seseorang,” ujarnya.

Pengambilan bagian tubuh yang tersebar di seluruh tambang menimbulkan tantangan besar karena jarak dan waktu yang dibutuhkan sangat jauh.

Charles mengungkapkan keraguannya terhadap efektivitas konseling pasca trauma yang mereka alami.

“Konseling tidak membantu. Kita adalah masyarakat tradisional. Kita perlu melakukan pembersihan. Konseling adalah tradisi Barat. Secara budaya kita perlu membersihkan tubuh kita untuk orang mati yang kita sentuh di sana,” katanya.

Tragedi tambang Stilfontein telah menimbulkan kekhawatiran mengenai perlakuan terhadap penambang ilegal dan tindakan putus asa yang mereka lakukan untuk bertahan hidup.

Pengajuan ke Mahkamah Konstitusi oleh kelompok hak asasi manusia Mining Affected Communities United in Action menuduh beberapa penambang melakukan kanibalisme dengan memakan mayat rekan mereka yang telah meninggal.

Ketika operasi penyelamatan terus berlanjut, tragedi tersebut belum terungkap sepenuhnya.

Polisi melaporkan 1.907 penambang ilegal telah muncul sejak diluncurkannya Operasi Vala Umgodi pada Agustus tahun lalu, dengan 87 jenazah ditemukan, hanya dua di antaranya yang telah teridentifikasi.

Waktu LANGSUNG



Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.