Menurut reporter Mehr, Hojjat-ul-Islam Jassim Ebadi, saat khutbah Jumat pekan ini di Bandar Imam Khomeini (RA), mengucapkan selamat tanggal 5 Desember, hari jadi berdirinya Basij dan datangnya Pekan Basij, serta menyatakan : “Basij merupakan anugerah anugerah Tuhan kepada bangsa Iran, dan hikmah serta keputusan Imam Khomeini membentuk Basij di negara tersebut sebenarnya merupakan ilham Ilahi.
Khatib Juma Bandar Imam Khomeini berkata: Basij bukan hanya sebuah institusi revolusioner, tetapi sebuah pemikiran global yang menantang peradaban materialistis dengan pengorbanan, ketulusan dan wawasannya.
Hojjat al-Islam Ebadi mencatat: Basij adalah mesin revolusi Islam dan jika budaya Basij menyebar di masyarakat, tidak ada kekuatan yang dapat menghalangi kemajuan bangsa Iran. Kebudayaan ini menjadi kunci penyelesaian permasalahan sosial, ekonomi, dan budaya dan harus dilembagakan dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Ia menekankan: Sejak awal Revolusi Islam hingga saat ini, Basij memiliki kehadiran yang efektif dan tegas di segala bidang. Sejak era Pertahanan Suci hingga saat ini, Basij telah menjadi pionir di bidang budaya, ilmu pengetahuan, sosial bahkan ekonomi dan mampu menorehkan prestasi yang gemilang.
Lanjutnya: “Basij” artinya pengabdian dan pengabdian tanpa pamrih di jalan Tuhan, “Basij” artinya pengorbanan dan pengorbanan diri. Basiji adalah orang yang mengorbankan hidup dan kekayaannya di jalan Tuhan. Tentu saja pemikiran dan semangat Basiji menjadi penyelamat negara saat ini, dan saat ini kita membutuhkan pemikiran Basiji dan Jihadi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Imam Juma Bandar Imam menjelaskan: Menjadi Basiji tidak hanya sebatas menjadi anggota lembaga ini. Siapapun yang mempunyai rasa tanggung jawab dan wawasan ketuhanan dan yang tujuannya adalah kebanggaan Islam Iran, dianggap sebagai Basiji, dan ciri-ciri ini menjadi dasar pemikiran Basiji, yang dapat menjamin masyarakat terhadap konspirasi musuh.
Dia berkata: Saat ini, di banyak negara, gerakan pembebasan terinspirasi oleh budaya Basiji. Perlawanan Islam di Lebanon, Palestina, Irak, Yaman dan bahkan gerakan kerakyatan di Amerika Latin dan Afrika merupakan contoh pengaruh budaya ketuhanan ini.