Perdana Menteri dari Thailand Dan Malaysia pada hari Senin sepakat untuk membangun jembatan, jalan dan jalur kereta api dalam upaya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan menghidupkan kembali masyarakat yang tinggal di zona perbatasan yang bergolak.
Selama bertahun-tahun, pemberontak, pengedar narkoba dan penyelundup telah melakukan kegiatan ilegal di kawasan hutan di perbatasan.
Malaysia telah menengahi pembicaraan antara Thailand dan pemberontak Muslim Melayu, yang telah berjuang selama 20 tahun untuk mendapatkan otonomi dari negara Thailand. Thailand menjajah provinsi paling selatan Narathiwat, Yala dan Pattani lebih dari satu abad yang lalu, memaksa mayoritas penduduk Muslim di wilayah tersebut untuk berasimilasi dengan negara tersebut.
Bangkok telah bertanya kepada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk menghidupkan kembali proses perdamaian melalui pembangunan ekonomi di wilayah selatan Thailand yang miskin, dimana sebagian besar penduduknya memiliki ikatan keluarga dan budaya yang erat dengan negara bagian Kelantan dan Kedah di Malaysia utara.
Kedua negara telah mengusulkan pembangunan jalan, jalur kereta api, dan jembatan baru untuk membantu mendorong perdagangan dan pariwisata.
“Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan agar proses dialog dengan provinsi-provinsi perbatasan selatan Thailand terwujud, dan kemudian memutuskan menuju rencana komprehensif bersama menuju perdamaian,” kata Anwar pada konferensi pers di Putrajaya bersama timpalannya dari Thailand. Paetongtarn Shinawatra pada hari Senin.