REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua Barat untuk memanfaatkan alokasi tersebut LNG dimiliki oleh PT Padoma Lirik Energy (PLE). PGN menyerap 20 MMSCFD atau setara 2 kargo per tahun dari Lapangan LNG Tangguh Train 3 milik BP Tangguh.
Sinergi PGN dengan BUMD Papua Barat, penting untuk memastikan alokasi LNG dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan tetap mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku.
Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini menjelaskan penggunaan alokasi Tangguh LNG akan menjawab tantangan ketersediaan pasokan gas pipa di beberapa wilayah strategis yang ada saat ini.
“PGN akan memanfaatkan alokasi LNG dari Tangguh untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tentunya hal ini juga merupakan salah satu bentuk upaya keberlanjutan PGN yang terus berupaya mencari alternatif sumber pasokan gas regasifikasi di tengah tantangan kondisi pasokan gas pipa,” ungkapnya. Ratih, Kamis (9/1/2025).
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan, PGN terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk mendapatkan solusi terbaik bagi ketahanan energi nasional dan mendukung swasembada energi.
“Inisiatif kerja sama ini dalam rangka pemanfaatan alokasi gas yang telah ditentukan Kementerian ESDM. Semoga prosesnya berjalan baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” kata Erix Ayatanoi mewakili Gubernur Papua Barat. .