Perdana Menteri François Legault mengatakan ancaman tarif sebesar 25 persen terhadap semua impor dari Presiden terpilih Donald Trump akan menimbulkan “risiko besar” terhadap perekonomian Quebec dan Kanada.
Legault membuat pernyataan tersebut di media sosial beberapa jam setelahnya Trump berjanji akan mengenakan tarif pada “semua produk” yang berasal dari Kanada dan Meksiko. Dia mengatakan dia akan menandatangani perintah eksekutif menjadi undang-undang pada hari pertamanya menjabat pada 20 Januari, dengan alasan kekhawatirannya terhadap imigrasi ilegal dan obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, yang merembes ke perbatasan AS.
“Dengan ini kami menuntut mereka menggunakan kekuatan ini, dan sampai mereka menggunakan kekuatan ini, inilah saatnya bagi mereka untuk membayar harga yang sangat mahal!” tulis Trump dalam postingan media sosial.
Reaksi cepat dari Legault menandakan bahwa dia menanggapi ancaman ini dengan serius, dan menekankan bahwa provinsi tersebut harus melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menghindari dampaknya terhadap ekspor Quebec.
“Integritas perbatasan harus menjadi prioritas pemerintah federal. Saya menawarkan kerja sama penuh pemerintah Quebec kepada Perdana Menteri Trudeau,” kata Legault pada X.
Setelah pertemuan minggu lalu dengan kelompok kerja menteri Quebec-AS, Legault mengatakan bahwa Quebec tidak dapat menangani gelombang besar migran lagi di perbatasan Kanada, sebagai tanggapan atas janji Trump selama kampanye pemilu Amerika bahwa ia akan mendeportasi jutaan imigran tidak berdokumen di AS
Perdana Menteri Ontario Doug Ford menggemakan komentar Legault pada Senin malam, dengan mengatakan bahwa tarif setinggi itu “akan berdampak buruk bagi pekerja dan lapangan kerja di Kanada dan AS”
“Pemerintah federal perlu menanggapi situasi di perbatasan kita dengan serius,” tambah Ford.
Sebelumnya pada hari Senin, Perdana Menteri Kanada meminta Trudeau mengadakan pertemuan mendesak untuk membahas pemerintahan Trump yang akan datang sebelum dia menjabat di Tahun Baru. Ford, yang mengetuai asosiasi perdana menteri, Dewan Federasi, mengatakan rekan-rekannya di provinsi ingin bertemu langsung dengan perdana menteri untuk membahas tidak hanya keamanan perbatasan, tetapi juga perdagangan dan rantai pasokan lintas batas.
Dengan file dari The Canadian Press