Ledakan besar memenuhi langit di Suriah ketika serangan Israel dikatakan menargetkan situs militer dalam ‘serangan terberat’ di wilayah tersebut selama lebih dari satu dekade.
Sebuah kelompok pemantau perang mengatakan bahwa serangan Israel menargetkan situs militer di wilayah pesisir Tartus, Suriah.
‘Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan’ yang menargetkan serangkaian lokasi termasuk unit pertahanan udara dan ‘depot rudal permukaan-ke-permukaan’, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dalam apa yang disebutnya sebagai ‘serangan terberat di wilayah pesisir Suriah sejak awal serangan. pemogokan pada tahun 2012’.
Ledakan tersebut diklaim sangat besar hingga mencapai magnitudo 3,0 pada sensor seismik.
Tartus telah menjadi lokasi salah satu dari dua pangkalan militer Rusia di Suriah dan digunakan sebagai pangkalan angkatan laut, serta gudang amunisi.
Kementerian luar negeri Rusia hari ini mengatakan pihaknya telah mengevakuasi beberapa staf diplomatiknya dari Suriah, seminggu setelah jatuhnya diktator Bashar al-Assad.
Pada hari Rabu, juru bicara Kremlin mengatakan Moskow telah melakukan kontak dengan pihak berwenang baru di Suriah mengenai masa depan pangkalan mereka.
Serangan udara tersebut kini menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang masa depan aset Rusia di negara tersebut, termasuk lapangan terbang militer Hmeimim.
Postingan media sosial di Twitter menunjukkan apa yang diyakini sebagai serangan udara Israel di dekat Tartus di barat laut Suriah
Ledakan dahsyat tersebut diyakini menunjukkan serangan Israel di Tartus di pantai Suriah
Tartus adalah lokasi pangkalan angkatan laut dan gudang amunisi Rusia yang besar di Suriah
Ledakan besar tersebut menimbulkan kepulan asap besar ke udara dan dilaporkan memicu seismometer
Setelah serangan selama 11 hari, koalisi pemberontak yang didominasi oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan Al-Assad, yang melarikan diri ke Rusia bersama keluarganya.
Rusia adalah salah satu pendukung utama Assad selama Perang Saudara Suriah, memberikan pasukan dan dukungan udara penting sejak tahun 2015 untuk memukul mundur pemberontak dan meningkatkan dukungan bagi diktator Ba’ath.
Sumber-sumber terpercaya mengatakan kepada Bloomberg kemarin bahwa pembicaraan sudah berlangsung untuk memastikan pasukan Rusia dapat tetap berada di pelabuhan angkatan laut di Tartus – satu-satunya pelabuhan Mediterania di Rusia.
Citra satelit yang diambil awal pekan ini menunjukkan bahwa Rusia, setidaknya untuk saat ini, telah meninggalkan pangkalan angkatan lautnya di Tartus sejak jatuhnya Damaskus pada 8 Desember.
Lima kapal perang terlihat di pelabuhan minggu lalu tetapi telah berangkat pada hari Senin.