Departemen Kepolisian Metropolitan Johannesburg (JMPD) menangkap lebih dari 800 pengendara karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol (DUI) dan ngebut berlebihan antara 1 Desember dan 5 Januari.
JMPD melakukan 512 penangkapan karena DUI dan 364 penangkapan karena pelanggaran kecepatan tinggi.
Juru bicara JMPD Supt Xolani Fihla mengatakan wilayah F, yang meliputi Johannesburg CBD, Hillbrow, Yeoville, Kensington, Berea, Mayfair, Turffontein, Rosettenville dan sekitarnya, mencatat jumlah penangkapan DUI tertinggi. Lebih dari 300 pengendara ditangkap di wilayah ini.
Wilayah D, meliputi Soweto, diikuti dengan lebih dari 100 penangkapan DUI.
“Mengemudi di bawah pengaruh alkohol menimbulkan bahaya yang signifikan tidak hanya bagi pengemudi tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya. Gangguan dalam pengambilan keputusan, melambatnya waktu reaksi, dan berkurangnya koordinasi sangat meningkatkan risiko kecelakaan dan kematian,” kata Fihla.
“Mengebut berlebihan juga sama berbahayanya. Hal ini secara drastis mengurangi kemampuan pengemudi untuk merespons keadaan yang tidak terduga, seperti pejalan kaki, pengendara sepeda, atau kendaraan lain, sehingga secara signifikan meningkatkan potensi kecelakaan,” kata Fihla, mengenai pengemudi 364 yang dilarang mengebut secara berlebihan.
Dia menekankan bahwa dampak pelanggaran tersebut melampaui risiko langsung di jalan raya.
“Penangkapan ini menjadi pengingat akan konsekuensi serius yang terkait dengan pelanggaran tersebut. Mengemudi dalam keadaan mabuk dan ngebut secara berlebihan dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera parah dan dampak hukum, termasuk denda, penjara dan penangguhan atau pencabutan Surat Izin Mengemudi. Selain itu, kecelakaan dapat menimbulkan dampak emosional dan psikologis yang buruk terhadap korban, keluarga mereka, dan masyarakat luas.”
Waktu LANGSUNG