Menurut kantor berita Mehr, Amin Moqoumi, kepala organisasi sistem rekayasa bangunan negara, mengatakan pada konferensi tentang fasilitas kemacetan limbah energi: 24% kualitas polusi udara di kota-kota berasal dari industri konstruksi dan 38% Mono Karbon dioksida disebabkan oleh industri ini.

Dia menambahkan: “Proses ini terjadi ketika kita memiliki undang-undang tentang reformasi pola konsumsi sejak tahun 1368, yang menunjukkan bahwa undang-undang tersebut belum diterapkan.”

Kepala organisasi sistem rekayasa konstruksi negara tersebut melanjutkan: Kami tidak memiliki kekurangan dalam pembahasan undang-undang energi, namun ada kekurangan dalam pembahasan peraturan eksekutif.

Mogumi lebih lanjut menunjuk pada topik 19 Peraturan Bangunan Nasional dan mengatakan: Pada topik ini sudah ada label energi bangunan, namun belum diterapkan.

Beliau menyatakan: Persyaratan penerapan label energi pada bangunan harus diperhatikan guna menekan pemborosan energi di sektor ini.

Kepala organisasi sistem teknik bangunan negara tersebut melanjutkan: 585.000 insinyur bangunan telah menerima pelatihan yang diperlukan untuk topik 19 peraturan bangunan nasional, dan buklet air abu-abu (air daur ulang) juga telah disusun.

Menekankan bahwa kita tidak memiliki kelemahan dalam undang-undang, Magoumi mengatakan: harus ada jaminan dalam pelaksanaan peraturan tersebut.

Ia menganggap penggunaan pembangun yang berkualitas sebagai jaminan yang diperlukan dalam hal ini dan menambahkan: Kita juga memerlukan konsensus nasional di sektor konstruksi agar masalah dapat diselesaikan.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.