Menurut Kantor Berita Mehr yang dikutip Reuters, analisis citra satelit dipublikasikan oleh kelompok peneliti Membuka sumber Tengah (Open Source Center) yang berbasis di Inggris dan BBC menunjukkan bahwa Korea Utara mungkin telah menerima lebih dari satu juta barel produk minyak dari Rusia selama delapan bulan tahun ini, lebih dari yang diizinkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan oleh karena itu, negara ini mengabaikannya. sanksinya. telah mengambil

Menurut laporan ini di situs web kelompok penelitian Membuka sumber Tengah Diberitakan, kapal tanker Korea Utara telah merapat lebih dari 40 kali di terminal tersebut sejak Maret.Vastochniterletak di Timur Jauh Rusia.

Lusinan citra satelit resolusi tinggi, data AIS (Sistem Identifikasi Otomatis) dan gambar yang dirilis oleh misi patroli maritim yang bertugas memantau aktivitas Korea Utara yang melanggar sanksi PBB menunjukkan kapal tanker Korea Utara berulang kali berlabuh di terminal minyak pelabuhan.Vastochni» Rusia sedang memuat.

Menurut laporan Dewan Keamanan PBB, Korea Utara terus mengimpor produk minyak bumi secara ilegal dan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Awal tahun ini, Amerika Serikat dan Korea Selatan meluncurkan satuan tugas baru yang bertujuan untuk membatasi pasokan minyak ilegal Korea Utara, ketika Dewan Keamanan PBB meragukan masa depan sanksi internasional.

Di bawah pembatasan Dewan Keamanan PBB terhadap pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara, Pyongyang Yang Hal ini dibatasi pada impor tahunan sebesar 500.000 barel produk minyak.

Pyongyang Yang dan Moskow telah meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi mereka dalam beberapa tahun terakhir. Kerja sama ini mencapai puncaknya pada kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara pada bulan Juni, ketika kedua pemimpin menyepakati pakta pertahanan bersama.

Kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara telah menimbulkan ketakutan internasional, termasuk Washington, Kiev dan Seoul, Pyongyang Yang dikutuk karena mengirimkan peralatan militer dan lebih dari 10.000 tentara ke Rusia untuk berpartisipasi dalam konfrontasi militer antara Rusia dan Ukraina.

Mudah NebenziaPerwakilan Rusia di PBB mengatakan bulan lalu: Kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang Yang Itu tidak melanggar hukum internasional.

Korea Utara belum secara resmi mengumumkan pengiriman pasukan ke Rusia, namun mengakui tindakan tersebut sesuai dengan hukum internasional.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.