PARIS — Perusahaan pertahanan Norwegia, Kongsberg, memenangkan kontrak lima tahun dari Angkatan Laut AS senilai sekitar US$900 juta untuk memasok rudal anti-kapal, yang menurut perusahaan tersebut merupakan kontrak rudal terbesar yang pernah ada.

Perusahaan tersebut akan menyediakan Naval Strike Missile, yang dipasang di Kapal Tempur Littoral Angkatan Laut dan fregat kelas Constellation, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. penyataan pada hari Rabu. Kontrak harga tetap tersebut bernilai 10 miliar kroner Norwegia (US$896 juta), dengan opsi yang dapat meningkatkan nilai kumulatif menjadi sekitar 12 miliar kroner.

Perusahaan juga akan memasok rudal tersebut ke Korps Marinir AS untuk Sistem Interdiksi Kapal Ekspedisi Laut Angkatan Laut, atau NMESIS.

Kongsberg mengatakan pada bulan September pihaknya akan membuka a fasilitas produksi rudal baru di Virginiadengan perusahaan tersebut mengutip permintaan untuk Rudal Serangan Angkatan Laut dan Rudal Serangan Gabungan yang diluncurkan dari udara. Hal ini menyusul pembukaan pabrik baru untuk kedua rudal tersebut di Norwegia pada bulan Juni dan rencana untuk membangun pabrik baru pabrik rudal di Australia,

“Kontrak ini adalah contoh kuatnya permintaan yang kami lihat terhadap rudal serang kami di seluruh NATO dan negara-negara sekutu, itulah sebabnya kami tahun ini telah membuka pabrik rudal baru di Norwegia dan mengumumkan dua fasilitas di Australia dan AS,” Eirik Lie, kata presiden Kongsberg Defense & Aerospace dalam pernyataannya.

Rudal Jelajah Angkatan Laut pertama kali dikerahkan oleh Angkatan Laut Norwegia pada tahun 2012, dan juga telah dipilih oleh mitra NATO termasuk Polandia, Inggris, Spanyol dan Belanda.

Rudal subsonik tersebut memiliki jangkauan lebih dari 100 mil laut atau 185 kilometer, berat 407 kilogram dan memiliki panjang 3,96 meter atau 13 kaki, menurut Kongsberg. Rudal tersebut menggunakan pencari inframerah beresolusi tinggi untuk pengenalan target secara otonom, dan kemampuan navigasi laut serta tanda tangannya yang rendah memungkinkannya bertahan dari pertahanan udara musuh, kata perusahaan itu.

Rudy Ruitenberg adalah koresponden Eropa untuk Defense News. Dia memulai karirnya di Bloomberg News dan memiliki pengalaman meliput teknologi, pasar komoditas, dan politik.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.