Investasi Tiongkok di Djibouti akhirnya mulai membuahkan hasil, namun Krisis Laut Merah telah menimbulkan perasaan campur aduk mengenai prospek bisnis di antara beberapa eksekutif Tiongkok yang berbasis di negara kecil di Tanduk Afrika.

Djibouti telah menjadi tujuan investasi utama di Afrika Timur bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan Beijing, dengan kepentingan mereka mulai dari pertambangan hingga pembangunan kereta api dan pelabuhan. Negara ini juga menjadi tuan rumah satu-satunya pangkalan militer Tiongkok di luar negeri.

Meskipun merupakan negara terkecil di kawasan ini, kepentingan strategis Djibouti terletak pada lokasinya yang terpencil Selat Bab-el-Mandeb di Laut Merah, koridor pelayaran internasional utama yang menghubungkan Asia ke Eropa melalui Afrika Timur dan Timur Tengah.

Di sisi lain, Djibouti memiliki kapasitas produksi yang terbatas, sementara iklimnya yang tidak bersahabat dan topografi yang kompleks – dengan 90 persen gurun dan dataran tinggi vulkanik – membatasi hasil pertanian hanya sebesar 1 persen dari PDB. Faktor-faktor ini menyebabkan ketergantungan yang besar terhadap impor.

Djibouti juga merupakan rumah bagi Danau Assal, yang memiliki cadangan garam terbesar di dunia dan merupakan perairan paling asin kedua, setelah Kolam Don Juan di Antartika. Namun selama beberapa dekade, aset alam ini masih kurang dimanfaatkan, sehingga menghambat potensi pertumbuhan bagi masyarakat lokal dan investor.

Pada tahun 2015, perusahaan milik negara China Communications Construction Company mengakuisisi saham mayoritas di perusahaan garam yang sebelumnya dimiliki Amerika, dan mengubahnya menjadi Perusahaan Investasi Garam Djibouti.

Danau Assal di Djibouti memiliki cadangan garam terbesar di dunia. Foto: SCMP/Felix Wong

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.