Sejumlah siswa menyantap makanan bergizi gratis.


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar menegaskan, anak-anak di pesantren mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Oleh karena itu, menurutnya, pesantren dan madrasah di bawah Kementerian Agama juga mulai menjalankan program makan bergizi gratis.

“Anak-anak pesantren juga anak bangsa kan. Tentu mereka punya hak yang sama dengan yang lain. Ada yang sudah memulainya juga,” kata Nasaruddin.

usai penandatanganan MoU dengan Duta Besar Amerika Serikat di Kantor Kementerian Agama, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

Menurutnya, dalam program ini pemerintah menerapkan prinsip keadilan bagi seluruh anak sekolah di Indonesia.

Dasarnya keadilan. Jadi semua mendapat program MBG, kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta itu.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Abu Rokhmad mengatakan Kementerian Agama juga telah meluncurkan pedoman penerapan Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi pesantren. Pedoman tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 10 Tahun 2024.

Menurut Abu Rokhmad, surat yang dikeluarkan pada 31 Desember 2024 itu ditujukan untuk seluruh pesantren di Indonesia.

“Seluruh lembaga pendidikan Islam siap menyukseskan Program Makan Sehat Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Surat edaran ini kami keluarkan sebagai pedoman pelaksanaan. MBG di pesantren,” kata Abu Rokhmad dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (6/1/2025).

Dikatakannya, penerapan MBG di pesantren (ponpes) tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi saja, namun juga bagian dari penguatan karakter santri. Dengan begitu, para siswa dapat memperkuat dan menerapkan akhlak yang baik.

“Misalnya ada kebiasaan siswa untuk mengamalkan nilai-nilai spiritual, seperti berdoa sebelum makan. Mereka juga mengamalkan nilai toleransi karena diajarkan untuk mengantri, tidak saling mengganggu, dan lain sebagainya,” jelasnya.





Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.