REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Penasihat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden perubahan iklim mengatakan kebakaran hutan di Los Angeles merupakan pengingat akan pentingnya menganggap serius ilmu pengetahuan. Kebakaran di California menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan kerugian miliaran dolar.
Penasihat kebijakan iklim Biden, Joe Podesta, mengatakan salah satu peristiwa ikonik pada masa jabatan pertama Presiden terpilih Donald Trump adalah saat dia melemparkan handuk kepada korban badai di Puerto Rico. Banyak yang mengkritik Trump karena tidak menghormati para korban, terutama setelah ia membantah jumlah korban tewas akibat Badai Maria hampir mencapai 3.000 orang.
“Anda pasti berharap dia belajar dari reaksi masyarakat saat itu, yaitu: sains harus ditanggapi dengan serius, fakta harus ditanggapi dengan serius, ancaman harus ditanggapi dengan serius,” kata Podesta, Jumat (10/1/2025). ).
Podesta mengatakan seperti pada bencana yang sedang terjadi di California. Tantangan cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim semakin memburuk. Ia berharap pada masa jabatan keduanya, Trump akan lebih memperhatikan ilmu pengetahuan dibandingkan pada masa jabatan pertamanya.
Trump yang merupakan politisi Partai Republik tak banyak memberikan simpati kepada para korban kebakaran hutan di Los Angeles. Minggu ini dia sebenarnya mengatakan dia bisa menangani krisis ini dengan lebih baik, dan menyalahkan Gubernur Kalifornia Gavin Newsom, yang berasal dari Partai Demokrat.
Trump mengkritik kebijakan pengelolaan hutan Newson dan mengklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa upaya konservasi ikan yang dilakukan pemerintah negara bagian bertanggung jawab atas pengeringan hidran kebakaran di wilayah perkotaan. Minggu ini Trump dan tim transisinya telah memberi isyarat bahwa mereka akan mengubah kebijakan mitigasi perubahan iklim Biden.
Seperti standar polusi untuk pembangkit listrik, mobil dan truk. Namun Podesta mendesak bahwa ketika menyangkut ketahanan iklim seperti memperkuat infrastruktur untuk menghadapi perubahan iklim, Trump harus mendengarkan para ilmuwan dan pakar.
“Setidaknya jika menyangkut isu ketahanan dan adaptasi, menurut saya ini bukan isu liberal atau konservatif. Ini bukan soal negara merah (Republik) atau biru (Demokrat). “Ini terjadi di seluruh negeri,” katanya.
Dia merujuk pada Badai Helene, yang menghancurkan Carolina Utara dan negara bagian lain yang dikuasai Partai Republik pada musim gugur lalu. “Carolina Utara terbiasa mengalami kerusakan akibat badai, namun tidak di pegunungan dan tidak di Asheville,” kata Podesta.
Podesta mengatakan yang terbaik bagi Trump dan timnya adalah mendengarkan para ahli dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) dan Badan Antariksa AS (NASA). “Dan mulai merencanakan dan bersiap menghadapi peningkatan risiko tantangan cuaca ekstrem di seluruh negeri,” kata Podesta.