Kabinet penuh Israel telah menyetujui perjanjian gencatan senjata di Gaza, demikian konfirmasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kabinet keamanan Israel sebelumnya merekomendasikan agar kesepakatan itu disetujui lebih awal pada hari Jumat, dan gencatan senjata kemungkinan akan dimulai pada hari Minggu.
Awalnya, kesepakatan tersebut akan membebaskan 33 dari 98 sandera dalam jangka waktu enam minggu, dengan sekitar setengah dari 98 sandera diyakini masih hidup.
Sisa dari mereka yang ditawan akan dibebaskan pada tahap kedua yang belum dinegosiasikan.
Hamas mengatakan pihaknya tidak akan membebaskan semua sandera tanpa gencatan senjata yang tepat dan penarikan penuh dari Israel.
Sementara itu, antara 990 dan 1.650 tahanan Palestina akan dibebaskan, dan jumlahnya tergantung pada berapa banyak sandera yang dibebaskan.
Para menteri garis keras di pemerintahan koalisi Israel mengkritik kesepakatan itu karena menyerah kepada Hamas. Menteri Keamanan Itamar Ben-Gvir mengancam akan mengundurkan diri jika rencana itu tetap dilaksanakan.
Kerabat para sandera yang ditahan di Gaza mengadakan unjuk rasa di sebuah alun-alun di Tel Aviv, Israel, pada hari Jumat
Para pengunjuk rasa memegang obor saat melakukan protes yang menyerukan pembebasan segera para sandera yang ditahan di Jalur Gaza
Kabinet penuh Israel telah menyetujui perjanjian gencatan senjata di Gaza, demikian konfirmasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu
Sementara gencatan senjata sedang berjalan, Israel terus melakukan serangan di Gaza, dan para pejabat di Palestina mengatakan 86 orang terbunuh sehari setelah perjanjian itu diumumkan.
Hamas memicu perang dengan serangannya pada 7 Oktober 2023 ke Israel yang menyebabkan militannya membunuh sekitar 1.200 orang dan menculik 250 lainnya.
Israel merespons dengan serangan dahsyat yang telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat, yang tidak membedakan antara warga sipil dan militan namun mengatakan lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Selain kematian dan kehancuran di Gaza, konflik ini juga telah mengguncang Timur Tengah dan memicu protes di seluruh dunia.
Pada hari Kamis, serangan Israel menewaskan sedikitnya 72 orang di Gaza. Dalam konflik-konflik sebelumnya, kedua belah pihak telah meningkatkan operasi militer pada jam-jam terakhir sebelum gencatan senjata sebagai cara untuk menunjukkan kekuatan.
Netanyahu menginstruksikan satuan tugas khusus untuk bersiap menerima para sandera yang kembali dari Gaza, dan mengatakan bahwa keluarga mereka diberitahu bahwa kesepakatan telah tercapai.