IndiaNegara bagian yang mengonsumsi bir terbesar ini menjatah pasokan Kingfisher, salah satu merek paling populer di negara itu, setelahnya HeinekenUnited Breweries yang dikendalikan minggu lalu menghentikan penjualannya karena perselisihan mengenai harga.

Negara-negara bagian di India, yang merupakan pasar alkohol terbesar kedelapan di dunia berdasarkan volume, mengatur harga produk alkohol secara individual, yang merupakan kontributor utama pendapatan pajak mereka.

Alkohol dibeli oleh pemerintah negara bagian dan kemudian dipasok ke toko-toko di Telangana, tempat para pejabat menjatah pasokan untuk mencegah penimbunan dan mengatasi kekurangan, kata tiga pengecer.

“Hari ini kami mendapat pemberitahuan dari depot kami bahwa tidak ada lagi stok bir Kingfisher,” kata Madhusudhan Rao, pemilik toko minuman keras di kota Hyderabad, pada hari Senin.

Tidak ada lagi stok bir Kingfisher

Madhusudhan Rao, pemilik toko minuman keras

United Breweries, yang memproduksi merek Kingfisher yang populer, pekan lalu menyebutkan penundaan pembayaran dan kurangnya persetujuan pemerintah untuk harga yang lebih tinggi sejak 2019-2020, yang telah merusak keuangannya, karena menghentikan penjualan ke Telangana.

Langkah ini merupakan tanda terbaru dari tekanan di pasar alkohol India senilai US$45 miliar, dimana perusahaan-perusahaan termasuk Diageo, Pernod Ricard, AB InBev dan Carlsberg bersama-sama menuntut iuran yang belum dibayar sebesar US$466 juta.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.