Saat ini, beberapa negara berencana mengirim manusia ke Mars. Perjalanan 21 bulan ini memiliki tantangan tertentu; Terutama menjaga kesehatan masyarakat selama perjalanan jauh. Namun solusi yang tadinya tampak mustahil kini menjadi sorotan; “Tidur Musim Dingin”.
Apa itu hibernasi?
Di musim dingin, banyak mamalia memasuki keadaan “mati suri”, menurunkan suhu tubuh dan memperlambat metabolisme serta aktivitas otak untuk menghemat energi. Namun, manusia tidak dapat berhibernasi karena berbagai alasan. Tubuh kita tidak dapat menyimpan cukup lemak tanpa merusak dirinya sendiri, bekerja dengan tingkat energi dan aktivitas otak yang rendah, atau mentolerir penurunan suhu tubuh secara drastis.
Lihatlah kelelawarnya
Gerald Kurt, ahli zoologi di Universitas Greifswald di Jerman, mempelajari hibernasi pada kelelawar. Dalam percobaan baru, Curt dan rekan-rekannya menemukan perbedaan besar dalam perilaku sel darah merah kelelawar dan manusia saat kedinginan. Secara khusus, sel kelelawar membuat perubahan signifikan yang memungkinkan tubuh hewan mengoptimalkan oksigen dan bertahan hidup dalam cuaca dingin. “Mimpi hibernasi manusia menginspirasi kami,” kata Kurt. “Kami mendapatkan hasil baru dan mengejutkan, dan kami ingin memahami lebih jauh.”
Hasil penelitian
Tim peneliti menyelidiki bagaimana sel darah merah dari 3 spesies ini bereaksi terhadap 3 suhu: 37 derajat Celcius (suhu tubuh manusia dan kedua spesies kelelawar), 22,7 derajat (suhu kamar) dan 10 derajat (suhu di mana kelelawar Ngengat liar memulai hibernasi. Saat cuaca semakin dingin, sel darah merah spesies kelelawar dan manusia menjadi lebih tebal dan kaku, namun hanya sel darah merah kelelawar yang menjadi jauh lebih tebal dibandingkan dengan kekakuannya.
Semakin rendah suhunya, semakin tinggi rasio ketebalan terhadap kekerasan sel kelelawar; Meskipun rasio ini tetap konstan pada sel manusia. Peneliti mengatakan; Sel kelelawar yang lebih resisten ini menawarkan keuntungan besar: bertahan lebih lama di kapiler dan otot paru-paru. Pada suhu rendah, sel-sel yang berubah ini dapat menyerap dan meningkatkan distribusi oksigen dalam tubuh.
Tantangan masih ada
Jika para ilmuwan dapat mengubah membran sel darah merah manusia menjadi seperti kelelawar, mereka mungkin akan membawa kita lebih dekat ke hibernasi manusia, namun banyak pertanyaan penting yang masih belum terjawab. Terutama bagaimana cara menginduksi hibernasi pada manusia.
Kekuatan seluler yang luar biasa
Para ilmuwan menangkap 35 kelelawar raksasa liar yang berhibernasi dalam koloni besar, mengumpulkan darahnya di laboratorium, dan kemudian melepaskannya kembali ke alam liar. Tim peneliti juga mengambil sampel darah kelelawar buah Mesir di Institut Friedrich Loeffler. Selain itu, jumlah darah yang dibutuhkan diperoleh dari bank darah manusia, dan secara total, lebih dari setengah juta sel darah merah dari 3 jenis ini dikumpulkan untuk penelitian ini.
Ditemukan di seluruh Eropa, Asia, dan Afrika Utara, kelelawar berhibernasi di musim dingin sehingga mampu menahan suhu serendah minus 7,2 derajat Celcius.