Jika Anda mencari perjalanan yang penuh petualangan dan unik, mengapa tidak pergi ke tempat yang jarang dikunjungi orang? Negara-negara yang jarang dikunjungi di dunia mempunyai pengalaman unik yang tidak dapat ditemukan di negara lain.

Menurut Isna, di dunia yang penuh keramaian dan tempat-tempat populer, ada beberapa negara kurang dikenal yang bisa menawarkan pengalaman unik bagi para pelancong. Menurut laporan Organisasi Pariwisata Dunia dan data para pakar perjalanan, negara-negara ini tidak hanya memiliki keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga menawarkan kepada wisatawan cara untuk merasakan budaya yang kaya dan murni. Tentu saja, sulitnya akses ke negara-negara ini menyebabkan mereka masih belum dikenal, dan oleh karena itu, mereka termasuk negara yang paling jarang dikunjungi.

Beberapa dari negara-negara yang terkatung-katung di lautan ini kini sedang berjuang melawan bahaya perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut, dan ada kemungkinan kematian mereka, dan sebelum itu mereka ingin dunia mengetahui lebih banyak tentang budaya dan pengalaman hidup mereka.

Berikut ini, kami memperkenalkan lima negara yang jarang dikunjungi dimana dunia baru akan ditemukan dengan melakukan perjalanan ke negara tersebut.

1. Tuvalu

Dengan hanya sekitar dua ribu pengunjung per tahun, Tuvalu adalah negara kepulauan kecil di Pasifik yang terkenal dengan masyarakatnya yang hangat dan ramah serta keindahannya, menjadikannya tujuan ideal bagi siapa pun yang mencari pantai yang sepi.

Pulau-pulau di Tuvalu sebagian besar terdiri dari terumbu karang dan letaknya sangat rendah di atas permukaan laut, menjadikan Tuvalu rentan terhadap perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Pantai berpasir lembut dan perairan biru kehijauan di pulau-pulau ini menciptakan pemandangan yang unik dan menenangkan.

Penduduk Tuvalu sebagian besar menganut budaya Polinesia dan penduduk setempat dikenal karena keramahan dan keramahan mereka. Bahasa resmi Tuvalu adalah Tuvalu dan bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa kedua. Upacara dan perayaan lokal merupakan simbol kekayaan sejarah dan budaya negara ini.

Tuwalu

2. Kiribati
Kiribati hanya menerima beberapa ribu pengunjung setiap tahunnya. Negara kepulauan ini menawarkan pengalaman unik bagi para pecinta sejarah dan pelestari lingkungan laut. Ini adalah surga bagi para pengamat burung dan pecinta alam dan memiliki satwa liar yang indah.

Masyarakat negara ini terkenal dengan keramahan dan kehidupan sosialnya. Budaya Kiribati meliputi kerajinan tangan, musik dan tarian tradisional yang ditampilkan dalam berbagai perayaan dan upacara.

Kiribati di Samudra Pasifik adalah tujuan sempurna bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah, budaya, dan alam. Kegiatan seperti menyelam, berenang, dan memancing merupakan salah satu pengalaman menarik yang ditawarkan pulau-pulau ini. Namun karena letaknya yang terpencil dan keterbatasan fasilitas, jumlah wisatawan sangat sedikit.

Harta karun terpencil

Kiribati

3.Nauru

Nauru merupakan negara terkecil ketiga di dunia dan jarang dikunjungi wisatawan. Negara ini memiliki kurang dari seribu pengunjung per tahun. Kini terkenal dengan pantai berbatu, gua, dan tebing kapurnya yang menciptakan pemandangan menakjubkan. Lingkungan dan lahannya yang damai ideal bagi wisatawan yang mencari kesendirian.

Nauru adalah negara kepulauan yang terletak di tengah Samudera Pasifik. Pulau ini mempunyai luas sekitar 21 kilometer persegi dan ketinggiannya sangat rendah dari permukaan laut. Negara kepulauan kecil ini memiliki terumbu karang dan terdiri dari tebing kapur dan kawasan hutan. Pantainya yang indah dan perairannya yang jernih menjadikannya tempat yang cocok untuk aktivitas air seperti menyelam dan berenang. Namun pulau ini juga menghadapi masalah lingkungan akibat proses penambangan fosfat di masa lalu.

Penduduk asli pulau ini dikenal sebagai orang Naori, dan bahasa resmi mereka adalah Naori, meskipun bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa kedua. Kebudayaan negeri ini meliputi cerita lisan, musik dan tarian tradisional yang diwariskan kepada generasi berikutnya.

Harta karun terpencil

Nauru

4. Komoro
Kepulauan Komoro, yang terletak di Samudera Hindia antara Madagaskar dan Mozambik, menarik sangat sedikit pengunjung setiap tahunnya. Karena letak geografisnya yang dekat dengan pantai Afrika, Kepulauan Komoro memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Pulau-pulau ini memiliki bentang alam pegunungan, hutan hujan, pantai berpasir, dan perairan biru jernih. Seluruh Kepulauan Komoro secara geologis menarik karena keberadaan gunung berapi aktif.

Sejarah Komoro dibentuk oleh berbagai pengaruh budaya, termasuk Arab, Afrika, dan Prancis. Kepulauan Komoro secara historis dipengaruhi oleh kolonialisme Perancis, dan setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1975, mereka menghadapi banyak tantangan internal dan politik.

Masyarakat Komoro sangat bangga dengan budaya asli mereka dan perubahan budaya ini terlihat jelas dalam adat istiadat, musik, dan tarian tradisional mereka. Bahasa resmi Komoro antara lain Komoro, Arab, dan Prancis. Penduduk pulau-pulau ini terkenal dengan keramahan dan orientasi kekeluargaannya.

Harta karun terpencil

Komoro

5. São Tomé dan Principe

Negara yang terdiri dari dua bagian di pesisir tengah Afrika ini hanya menarik sedikit pengunjung, menjadikannya tempat liburan ideal bagi pecinta alam. Sao Tome dan Principe terkenal dengan puncak gunung berapi, hutan lebat, dan pantainya yang indah.

Negara ini ditemukan oleh Portugis pada abad ke-15 dan kemudian menjadi pusat produksi kopi dan kakao. Sao Tome dan Principe memperoleh kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1975. Sejarah negara ini dikaitkan dengan berbagai pengaruh, termasuk kolonialisme dan perdagangan budak, yang membantu membentuk budaya dan identitasnya.

Penduduk São Tomé dan Príncipe terdiri dari berbagai ras, termasuk Afrika dan Portugis. Bahasa resmi negara ini adalah bahasa Portugis, tetapi bahasa lokal juga umum di kalangan masyarakat. Budaya negara ini kaya dan beragam dan musik, tari, dan kerajinan tangan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Harta karun terpencil

Sao Tome dan Principe

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.