Jalur Gaza (Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko)
Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan babak baru perundingan gencatan senjata tidak langsung di Jalur Gaza dimulai pada Jumat, 3 Januari, di Doha, Qatar. Dia mencatat keseriusan niat kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin.
Hal ini dilaporkan oleh Reuters.
Menurut badan tersebut, Naim mencatat bahwa negosiasi baru tersebut bertujuan untuk mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel.
Pada tanggal 27 November, Agence France-Presse, mengutip sumber, melaporkan bahwa Hamas siap untuk membuat perjanjian gencatan senjata dengan Israel
Pada tanggal 28 November, Axios, mengutip dua pejabat Amerika, menulis bahwa Presiden AS Joe Biden meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk fokus mencapai kesepakatan mengenai pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza setelah gencatan senjata di Lebanon.
Para jurnalis mencatat bahwa 101 sandera, termasuk tujuh warga negara Amerika, masih disandera oleh militan Hamas di Gaza. Badan intelijen Israel percaya bahwa sekitar setengah dari mereka masih hidup.
Pada tanggal 28 Desember, Politico melaporkan bahwa Gedung Putih mempertimbangkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas «sebuah prospek yang nyata,” yang dapat disimpulkan pada hari-hari terakhir kepresidenan Joe Biden.