Aksi penghancuran yang dilakukan Biden terus berlanjut: Kini Joe (atau orang-orang yang gagal dalam menjalankan aksinya) telah menghapuskan penetapan Kuba sebagai negara sponsor teror.

Ya, negara kepulauan itu membebaskan 550 tahanan politik setelah Biden membayar lagniappe tersebut.

Namun Kuba masih merupakan negara diktator Komunis yang berkuasa melalui ketakutan dan kebrutalan terhadap penduduknya sendiri menyediakan tempat berlindung yang aman bagi para pembunuh teroris dari kelompok-kelompok seperti ELN Kolombia, serta para pembunuh buronan dari AS; polisi rahasianya juga berperan penting dalam berlanjutnya tirani Nicolás Maduro di Venezuela.

Jadi penghapusan Havana dari daftar teror oleh Biden memicu kecaman bipartisan yang pantas dan pantas.

Senator Ted Cruz (Partai Republikan-Texas) menyebutnya “tidak dapat diterima,” karena “terorisme yang dilakukan oleh rezim Kuba belum berhenti.”

Nikki Fried, ketua Florida Demokratis Partai, berseru, “Kami mengutuk keras penghapusan Kuba dari daftar ini, serta kemungkinan pencabutan sanksi ekonomi, dan menyerukan Pemerintahan Biden untuk segera mengubah arah.”

Amin untuk itu.

Biden tidak akan mengubah arah.

Dia dan pemerintahannya telah berkomitmen sejak hari pertama untuk membantu dan bersekongkol dengan musuh-musuh Amerika di Timur Tengah dan di seluruh dunia.

Saksikan sikap bersujud tanpa henti kepada Iran, sikap merendahkan diri di hadapan Tiongkok, sikap tidak senonoh terhadap Vladimir Putin, dan banyaknya bantuan serta kenyamanan yang telah ia berikan kepada kartel narkotika.

Namun tindakan ini sangat buruk sehingga tim Biden hanya melakukannya ketika mereka akan keluar dari jabatannya.

Sama seperti Presiden Barack Obama yang secara terang-terangan mengkhianati Israel di PBB pada hari-hari terakhirnya, sehingga memungkinkan Dewan Keamanan untuk mengeluarkan resolusi antisemit yang kejam.

Singkatnya, hilangnya daya dalam waktu dekat memungkinkan tampilan akhir warna asli.

Kebijakan luar negeri Biden, seperti kebijakan Obama sebelumnya, akan menjadi lebih buruk jika tidak dibatasi oleh apa yang diterima masyarakat.

Lebih banyak bukti, meskipun tidak diperlukan, bahwa 20 Januari tidak akan terjadi dalam waktu dekat bagi Amerika atau teman-temannya di seluruh dunia.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.