LONDON — Kedutaan Besar AS di Port Vila rusak pada hari Selasa ketika gempa berkekuatan 7,3 melanda negara kepulauan Vanuatu di Pasifik Selatan.
Gempa terjadi sekitar 18 mil sebelah barat ibu kota tepat sebelum pukul 1 siang waktu setempat, kata Survei Geologi AS. Serangkaian gempa susulan menyusul, namun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Kedutaan, yang berada di ibu kota pulau Efate, “mengalami kerusakan parah selama gempa bumi dan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata para pejabat AS di sebuah peringatan. Semua staf yang berada di gedung pada saat gempa selamat dan bertanggung jawab, kata para pejabat dalam pembaruan selanjutnya di media sosial.
“Pikiran kami tertuju pada semua orang yang terkena dampak gempa ini, dan pemerintah AS akan bekerja sama dengan mitra kami di Vanuatu,” ujarnya memperbarui dikatakan.
Michael Thompson, warga negara Australia yang memiliki Vanuatu Jungle Zipline di Port Vila, mengatakan kepada ABC News bahwa dia belum pernah mengalami gempa bumi sekuat yang terjadi pada hari Selasa selama dua dekade dia berada di negara tersebut.
Jalanan tidak dapat dilalui, yang berarti Thompson tidak dapat melakukan perjalanan untuk menemui istrinya di rumah, katanya.
“Ada pergerakan tanah dalam jumlah besar, Anda dapat melihat bangunan terbelah, derek terbalik, batu seberat 20-30 ton tergeletak di jalan,” katanya.
Ada laporan tanah longsor di daerah Port Vila, kata kedutaan. Thompson menambahkan bahwa tim penyelamat telah memberitahunya bahwa, tanpa peralatan, mereka belum dapat membebaskan orang-orang yang terperangkap di reruntuhan di pusat Port Vila. “Saya masih bisa mendengar teriakan mereka, hanya saja tidak ada cara untuk melepaskannya,” ujarnya.
“Masyarakat disarankan untuk menghindari memasuki gedung karena mungkin rusak atau tidak stabil,” demikian peringatan kedutaan.
Joe Simonetti dari ABC News berkontribusi pada laporan ini.