Konten artikel

Tahukah Anda bahwa lebih dari satu miliar pon furnitur berakhir di tempat pembuangan sampah di Kanada setiap tahunnya? Data dramatis ini menyoroti masalah yang berkembang dalam desain interior: munculnya “dekorasi cepat”, yang setara dengan “fast fashion” peralatan rumah tangga. Seperti halnya produk pakaian, perusahaan ini memprioritaskan tren berbiaya rendah, berkualitas rendah, dan cepat berlalu dibandingkan daya tahan, sehingga menghasilkan barang-barang sekali pakai yang dengan cepat tidak lagi disukai. Sebagai tanggapannya, banyak pemilik rumah yang memilih belanja barang bekas dan barang bekas sebagai cara untuk memperkenalkan gaya dan keberlanjutan ke dalam ruangan mereka.

Iklan 2

Konten artikel

Pergeseran dari tren sekali pakai ini mewakili pergerakan menuju pilihan desain yang lebih disengaja. Mendekorasi dengan harta karun bekas menawarkan pendekatan yang lebih lambat dan terkurasi untuk mempersonalisasi rumah. Bahkan pengecer besar pun merespons perubahan ini. IKEA, misalnya, memiliki program pembelian kembali yang memungkinkan pelanggan mengembalikan furnitur bekas untuk mendapatkan kredit toko.

“Ini membantu pelanggan kami melakukan pembelian berikutnya dengan lebih terjangkau sementara furnitur bekas mereka mendapatkan rumah baru. Produk yang kami beli kembali kemudian dijual di departemen AS-IS kami, atau disumbangkan ke Furniture Bank, sebuah perusahaan sosial berbasis di Toronto yang berdedikasi untuk mengentaskan kemiskinan furnitur di seluruh Kanada. Tahun lalu saja, kami melihat peningkatan sebesar 36 persen dalam program Jual Kembali kami,” kata Helene Loberg, Kepala Keberlanjutan di IKEA Kanada.

Meskipun barang bekas sering kali memiliki harga yang terjangkau, penghematan menawarkan sesuatu yang lebih dalam. Karya-karya vintage membawa kesan sejarah dan pesona unik yang tidak dapat ditiru oleh dekorasi produksi massal. Baik itu kursi modern abad pertengahan, lampu kuningan dengan patina yang kaya, atau cermin antik yang penuh hiasan, barang-barang ini dapat menambah karakter dan kedalaman pada rumah.

Iklan 3

Konten artikel

Desainer Katy Mitchell menampilkan cermin vintage cantik yang dipadukan dengan elemen modern dalam desain kamar mandinya.
Desainer Katy Mitchell menampilkan cermin vintage cantik yang dipadukan dengan elemen modern dalam desain kamar mandinya. Foto demi Foto oleh Luke Cleland Interior

Salah satu aspek penghematan yang paling menarik adalah fleksibilitas kreatif yang ditawarkannya. Menggabungkan potongan-potongan dari era berbeda menciptakan interior dinamis yang mencerminkan gaya pribadi. “Cermin dan pencahayaan adalah pilihan vintage kami untuk ditambahkan ke ruang modern,” kata Katy Mitchell, desainer interior senior di Sansa Interiors. “Itu adalah bahan pokok yang menghadirkan kehangatan dan pesona pada desain kontemporer.”

Sebelum terjun ke dunia thrifting dan belanja barang bekas, persiapan adalah kuncinya. Desainer interior Diana Bastone menyarankan untuk menilai kebutuhan rumah Anda terlebih dahulu. “Sebelum pergi ke pasar, toko barang bekas, atau platform online, miliki gagasan yang jelas tentang apa yang Anda cari. Identifikasi celah pada dekorasi Anda—apakah itu hiasan untuk ruang tamu Anda atau meja samping tempat tidur yang unik. Tetap fokus membantu menghindari membeli barang yang tidak sesuai dengan ruangan Anda.”

Dan, ketika membeli barang bekas, tidak semua barang diciptakan sama, jadi belajar mengidentifikasi kualitas sangatlah penting. Carilah konstruksi kayu solid, sambungan pas, dan kain kokoh saat menjelajahi furnitur. Hindari barang-barang dengan kerusakan parah kecuali Anda siap untuk proyek DIY. Wendy Iadeluca, penjual Poshmark yang berbasis di Ontario, menyarankan, “Luangkan waktu Anda saat mencari sumber dan lakukan riset untuk memastikan Anda berinvestasi pada barang berkualitas baik. Aplikasi seperti Posh Lens dan Google Lens sangat berharga untuk membuat prosesnya lebih efisien.”

Iklan 4

Konten artikel

Menghemat dan membeli barang bekas bukan hanya tentang berbelanja—ini tentang kesabaran dan penemuan. Karya yang sempurna mungkin tidak muncul pada kunjungan pertama Anda, namun penelusuran rutin akan mempertajam mata Anda dan meningkatkan peluang Anda menemukan permata tersembunyi. Seiring berjalannya waktu, proses ini tidak hanya sekedar memperoleh barang, tetapi lebih pada mengembangkan apresiasi yang lebih dalam terhadap desain dan pengerjaan. Menghasilkan rumah yang telah dikurasi sempurna sesuai selera Anda.

Baik Anda sedang berburu barang antik atau memikirkan kembali pendekatan Anda terhadap dekorasi, beralih dari tren yang lewat akan menumbuhkan etos desain yang lebih bermakna dan disengaja. Ketika merek-merek besar pun mengadopsi inisiatif sadar lingkungan, jelas bahwa pilihan yang bijaksana—baik barang antik atau barang bekas—akan membentuk masa depan interior. Selamat berburu dan ingat: dekorasi yang paling bermakna tidak hanya memukau secara visual—tetapi juga menceritakan sebuah kisah dan bertahan dalam ujian waktu.

//Bilah samping//

Apa perbedaan antara belanja hemat dan belanja barang bekas?

Menghemat dan membeli furnitur bekas memiliki kesamaan tetapi pendekatannya berbeda. Thrifting berfokus pada penemuan unik dan terjangkau dari toko barang bekas atau pasar loak, menekankan sensasi penemuan. Belanja barang bekas mencakup lebih banyak sumber, seperti penjualan properti atau pasar online, yang sering kali menawarkan barang berkualitas tinggi atau hasil kurasi.

Konten artikel

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.