Menurut reporter Mehr, Mehdi Parsa mengatakan pada Sabtu malam di konferensi kelompok media Basij yang berpusat pada kemartiran Gholamreza Rahbar di ruang pertemuan Gilan Broadcasting dan Televisi bahwa perlu untuk menghasilkan konten yang efektif di bidang media agar untuk menciptakan harapan guna melawan propaganda media musuh.
Mengacu pada upaya musuh untuk mendorong inefisiensi dan menciptakan keretakan antara masyarakat dan pejabat, kepala Basij Media di Gilan mengatakan: Membentuk dan memperkuat front media dan memanfaatkan kapasitas media yang besar adalah salah satu tujuan penting Basij Media.
Merujuk pada digelarnya festival nasional ketiga Hareem Resalat khusus untuk perempuan media di Gilan, Parsa menambahkan, Hareem Resalat telah menjadi model bagi festival-festival lain di Tanah Air.
Merujuk pada dedikasi 7 martir media dari Gilan terhadap revolusi, ia menambahkan: Martir Hadhadanjad Sebagai martir pertama Gilan di negara tersebut, ia telah diperkenalkan sebagai martir terkemuka di media negara tersebut, yang merupakan suatu kehormatan besar bagi provinsi Gilan.
Pejabat Basij Media, Gilan, menyatakan bahwa Basij Media bekerja melawan front media musuh dengan menggunakan kapasitas jurnalis yang besar, dan berkata: “Kelompok ini, dengan bantuan aktivis media, mencoba memberikan harapan pada masyarakat melalui membangun fasad dan saluran.”
Di bagian lain pidatonya, Parsa menambahkan: Penghargaan Masoume yang memproduksi konten terkait kisah syahid pertama Quds Media merupakan penyemangat bagi jurnalis untuk menyikapi masalah ini.
Menekankan perlunya memperkuat front media sejalan dengan revolusi, beliau menambahkan: semua upaya kita adalah melawan propaganda musuh dengan memperkuat front media dan menggunakan kapasitas media yang besar.