Menurut laporan online, pembom Hassler dengan sayap delta dan mesin raksasa, yang bercanda bahwa bantal tersebut bisa lepas dengan kekuatan maksimum, adalah sebuah mahakarya di bidang teknik yang membuat takut pilot Amerika dan segera dimasukkan ke dalam arsip.

Tingkat kecelakaan yang mengerikan, biaya perawatan yang meroket, dan spesifikasi yang lama kelamaan tidak lagi berguna di medan perang menjadi beberapa penyebab kegagalan proyek pembom Hassler B-58.

Sebagai penerus langsung B-47 Stratojet, Hassler berperan sebagai pembom menengah untuk mengancam pangkalan luar negeri Uni Soviet.

Sistem kendalinya yang canggih dan kompleks juga sangat menyulitkan pengemudi. Semua itu harus ditambah dengan mahalnya biaya dan keahlian untuk pemeliharaannya.

Masalah ini menyebabkan 26 dari 116 pesawat Hasler Angkatan Udara AS hilang dalam berbagai kecelakaan dengan tingkat korban sebesar 22,4% untuk armada ini. Beberapa orang bercanda bahwa jika Angkatan Udara tidak mempensiunkan B-58, seluruh armada akan hancur dalam berbagai insiden.

Baca lebih lanjut tentang Hassler di The Advanced But Failed Bomber.

۵۸۵۸

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.