Sementara itu, ilmuwan lain berencana mengumpulkan lebih banyak pengamatan langsung terhadap wilayah antarbintang. Pesawat ruang angkasa lain mengikuti jalur Voyager: wahana New Horizons NASA, yang terbang melewati Pluto pada tahun 2015. Pesawat ruang angkasa tersebut kemungkinan akan melewati heliopause dalam dekade berikutnya setelah mengamati planet kerdil Pluto serta massa batuan yang lebih jauh yang disebut Arocut (sebelumnya Ultima Thuli) pada tahun 2019. Para ilmuwan berharap instrumen pesawat ruang angkasa ini akan terus berfungsi hingga siap untuk perjalanan matahari ketiga di luar pengaruh Matahari.
Para ilmuwan juga merencanakan misi potensial, Interstellar Probe, yang, tidak seperti Voyager dan New Horizons, dirancang untuk menerima data dari jangkauan terluar heliosfer dan sekitarnya. Dalam misi ini, sebuah roket besar digunakan untuk segera meninggalkan tata surya.
Wahana ini membawa instrumen yang dirancang untuk menyelidiki plasma dan medan magnet, bukan benda berbatu, idealnya melakukan perjalanan cukup jauh untuk melihat ke belakang dan melihat bentuk heliosfer yang membingungkan dari jarak tersebut. Namun, misi ini bukan prioritas dari tinjauan sepuluh tahun yang baru-baru ini diterbitkan.
Saat ini para ilmuwan masih menganalisis sinyal yang diterima dari Voyager. Dalam beberapa hal, sinyal-sinyal ini mengandung banyak informasi; Data selama dua dekade tentang batas ruang antarbintang dan apa yang ada di luar wahana antariksa di dua lokasi berbeda. Data yang diterima penuh keanehan. Misalnya, salah satu pesawat ruang angkasa rupanya melewati zona guncangan terakhir sebanyak lima kali.
Penyebab masalah ini mungkin karena pergerakan heliosfer internal dan eksternal yang selaras dengan fluktuasi angin matahari; Namun pengamatan Voyager dari jauh hanyalah gambaran singkat dan menggoda tentang wilayah yang hampir tidak dapat dijangkau. Jenis data ini lebih banyak menimbulkan pertanyaan daripada jawaban.
Satu hal yang pasti: kapan pun misi Voyager berakhir, wahana ini akan memicu keingintahuan dan kehausan para ilmuwan akan ruang antarbintang.