Pasar saham anjlok pada hari Rabu setelah Federal Reserve mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga tahun depan.

Dow Jones Industrial Average turun sekitar 1,100 poin, atau 2,5%, penurunan terbesar untuk indeks tersebut sejak Agustus. Penurunan tersebut menandai kerugian Dow selama 10 hari berturut-turut, penurunan terpanjang sejak 1974.

S&P 500 turun hampir 3%, sedangkan Nasdaq yang padat teknologi anjlok sekitar 3,5%.

Pedagang bekerja di lantai Bursa Efek New York, 18 Desember 2024, di New York.

Gambar Spencer Platt/Getty

The Fed memangkas suku bunga seperempat poin persentase pada hari Rabu, namun bank sentral juga mengumumkan perkiraan baru yang menyerukan penurunan suku bunga lebih sedikit dari perkiraan beberapa bulan lalu.

Perkiraan The Fed pada hari Rabu mengatakan pihaknya hanya mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar setengah poin persentase pada tahun depan dan penurunan setengah persen lagi pada tahun 2026. Pada bulan September, The Fed memperkirakan penurunan suku bunga sebesar setengah poin pada tahun depan dan tambahan penurunan suku bunga sebesar setengah persen. 2026.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya merangsang aktivitas ekonomi dalam jangka panjang, menjaga perekonomian tetap tumbuh dan menjaga pasar tenaga kerja. Mereka juga cenderung menaikkan keuntungan perusahaan dan harga saham.

Berbicara pada konferensi pers di Washington, DC, pada hari Rabu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral mungkin melanjutkan penurunan suku bunga di masa depan dengan lebih lambat, sebagian karena bank sentral kini telah menurunkan suku bunga secara signifikan.

Ketua Dewan Federal Reserve Jerome Powell berbicara pada konferensi pers di Federal Reserve, 18 Desember 2024, di Washington.

Jacquelyn Martin/AP

Powell juga mengatakan kebangkitan inflasi baru-baru ini memengaruhi ekspektasi The Fed, dan mencatat bahwa beberapa pembuat kebijakan menganggap ketidakpastian terkait dengan potensi perubahan kebijakan di bawah kepemimpinan Trump.

“Masuk akal jika kita berpikir bahwa ketika kondisi tidak menentu, kita akan menjadi sedikit lebih lambat,” kata Powell. “Ini tidak seperti mengemudi di malam berkabut atau berjalan-jalan di ruangan gelap yang penuh perabotan.”

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.