REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Kampanye Akbar pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen juga dirangkai dengan doa bersama di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu (23/11/2024). ). Kegiatan ini merupakan bagian akhir dari masa kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono mengatakan koalisinya ingin menghadirkan kesejukan jelang pemilu. Ia mengatakan, salat berjamaah merupakan tradisi baik dan doa untuk kemenangan pasangan Luthfi-Yasin.
“Selain berdoa juga untuk memohon atau mendoakan kemenangan kepada Allah SWT, kegiatan ini membawa kesejukan di tengah suasana politik pada Pilkada 2024,” kata Sudaryono di lokasi.
Menurut Mas Dar, sapaan akrabnya, pasangan Luthfi-Yasin bakal meraih kemenangan besar hingga 60 persen. Ia meyakini targetnya bukan sekadar meraih kemenangan besar, melainkan menghindari potensi perselisihan.
Mas Dar menyatakan, saat ini hasil survei menunjukkan pasangan Luthfi-Yasin semakin unggul. “Menang besar dengan target 60 persen itu Bisa ya, itu berarti menghindari perselisihan, jadi menurutku itu bagus. Minimal di atas 55 harusnya aman, kalau lebih besar itu Bisa lebih baik,” kata Mas Dar yang berasal dari Grobogan, Jawa Tengah.
Mas Dar mengaku akan memantau langsung jalannya Pilgub Jateng pada 27 November 2024. Menurut dia, langkah tersebut penting untuk memastikan tidak terjadi kecurangan dalam proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS). Selain itu, ia juga ingin memastikan suara pasangan Luthfi-Yasin tetap terjaga dengan baik.
“Pada hari pencoblosan, kami akan datang untuk memantau seluruh pergerakan pasukan kami. Karena pada hari pencoblosan yang terpenting adalah memastikan tidak ada kecurangan, tidak ada hal-hal negatif yang terjadi di seluruh TPS. Dan memastikan agar suara kita yang menang dijaga dengan baik,” ujarnya. Mas Dar.
Kegiatan doa bersama tersebut juga dihadiri oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden RI ke-13 KH Ma’ruf Amin, dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri sekitar 1.500 ulama, seperti KH Munif Muhammad Zuhri, Abdurohman Kautsar atau Gus Kautsar, dan Ahmad Bahaudin Nursalim alias Gus Baha.
