Masalah-masalah ini termasuk korupsi, kejahatan, pengangguran, kemiskinan dan reformasi pertanahan yang akan dibahas dalam dialog nasional mendatang.
Wakil Presiden Paul Mashatile sebelumnya mengatakan dialog akan digelar pada 16 Desember namun kemudian ditunda.
“Kami juga ingin dialog nasional mengatasi tantangan-tantangan mendesak seperti kekerasan berbasis gender dan pembunuhan terhadap perempuan, fragmentasi sosial, rasisme, homofobia dan seksisme, kekerasan dan ketidakstabilan,” kata Ramaphosa.
“Saya akan menunjuk panel penasehat yang terdiri dari orang-orang terkemuka untuk memberikan bimbingan dan nasihat melalui proses dialog nasional. Panel ini akan mencakup laki-laki dan perempuan yang mempunyai peran penting dalam pembangunan bangsa dan memajukan kohesi sosial. Saya juga akan menunjuk komite pengarah dialog nasional untuk mengoordinasikan proses tersebut.”
Tanggal dialog belum diumumkan.
Dialog ini akan melibatkan para pemangku kepentingan yang mewakili masyarakat sipil, pemimpin tradisional, sektor berbasis agama, buruh, bisnis, pekerja budaya, olahragawan dan formasi lain yang mewakili beragam kepentingan dan suara masyarakat Afrika Selatan.
Ramaphosa juga mendesak masyarakat Afrika Selatan untuk memainkan peran mereka dalam memastikan keberhasilan kepemimpinan negara tersebut di G20 tahun depan.
Brasil menyerahkan kepresidenan G20 ke Afrika Selatan pada bulan November. Departemen Keuangan memperkirakan biaya untuk menampungnya sekitar R1 miliar.
“Kita semua sebagai bangsa sekarang menjadi presiden G20. Kita menjadi orang penting di dunia dan dunia akan memandang kita sebagai Afrika Selatan,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah.
Waktu LANGSUNG