Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil bersama calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung berbincang saat menghadiri deklarasi kampanye damai Pilgub DKI 2024 di Museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta, Selasa (24/09/2024). Ketiga pasangan peserta Pilgub DKI Jakarta dan partai pendukungnya sepakat mewujudkan pemilu yang aman, tertib dan damai, serta berintegritas tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hasil survei tatap muka Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada akhir Oktober-8 November 2024 menunjukkan pasangan Pramono-Rano unggul tipis dengan elektabilitas 42,9 persen, disusul Ridwan Kamil 39,2 persen, dan Dharma-Kun 5 persen. Hasil survei Indikator terbaru menggambarkan ketatnya persaingan kedua pasangan calon jelang pemilu pemilihan gubernur jakarta 2024.
Keunggulan Pramono secara statistik tidak signifikan. Selisihnya masih dalam kisaran margin kesalahan, sehingga sulit menyimpulkan siapa yang lebih unggul secara pasti,” kata Founder dan Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Sementara itu, hasil survei telepon terkini menunjukkan kesenjangan elektabilitas semakin menyempit. Dalam survei yang digelar 5-12 November 2024, Pramono unggul dengan margin hanya 1,6 persen atas Ridwan Kamil yang menunjukkan tren persaingan semakin ketat.
Burhanuddin menilai ayunan pemilih atau pemilih yang masih bimbang dengan pilihannya digadang-gadang menjadi kunci hasil pilkada di Jakarta. Sebab, survei menemukan 12 persen responden belum menentukan pilihan, sementara 24 persen lainnya mungkin masih mengubah pilihannya.
Jumlahnya 36 persen ayunan pemilih dinilai jauh lebih besar dibandingkan selisih elektabilitas Pramono dan Ridwan Kamil. “Jika ayunan pemilih cenderung mendukung satu calon, kemungkinan besar pilkada akan selesai dalam satu putaran. Namun, jika swing voter terdistribusi secara proporsional, hampir pasti akan terjadi dua putaran, tambahnya.
Burhanuddin menyebutkan perilakunya ayunan pemilih dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pergaulan dengan tokoh nasional seperti Presiden Jokowi dan Anies Baswedan. Pendukung Jokowi cenderung mendukung Ridwan Kamil, sedangkan pendukung Anies lebih memilih Pramono. Namun keterlibatan langsung tokoh-tokoh tersebut tidak sepenuhnya terlihat dalam survei.
Memuat…
sumber: Antara