(Berita Nasional) Pernyataan Wakil Presiden Harris pada hari Kamis bahwa dia akan menembak penyusup rumah mungkin mengejutkan sebagian orang, tetapi tidak dengan mantan Wali Kota New York City Bill de Blasio.

“Saya pikir banyak orang di luar sana yang mendengarkan berkata, ‘Yah, itu hanya akal sehat jika seseorang membahayakan Anda dan keluarga Anda di rumah Anda,” kata de Blasio kepada “The Hill” pada hari Jumat. “Itu adalah sesuatu yang akan dilakukan orang untuk membela diri,” tambahnya.

“Saya pemilik senjata,” kata Harris dalam acara “Unite for America” ​​bersama Oprah Winfrey pada hari Kamis. “Jika seseorang membobol rumah saya, mereka akan ditembak,” imbuhnya.

“Saya mungkin seharusnya tidak mengatakan itu,” kata Harris segera setelah itu.

De Blasio mengatakan dia hanya berjarak beberapa kaki dari Harris di acara tersebut, “dan saya langsung berpikir, ‘Wah, begitulah yang dirasakan siapa pun jika ada yang membobol rumahnya.’ Saya merasa itu asli. Saya setuju bahwa dia juga menyadari itu akan menjadi berita utama.”

Mantan walikota New York itu juga menyampaikan kritik keras terhadap komentar mantan Presiden Trump tentang dimulainya deportasi massal terhadap orang-orang yang berada di AS secara ilegal ketika ia kembali ke Gedung Putih.

“Deportasi massal tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika dan berbahaya,” katanya.

“Sebagian besar (imigran) taat hukum dan merupakan bagian dari masyarakat kita. Deportasi massal bukanlah bagian dari tradisi Amerika. Saya pikir itu akan sangat berbahaya.”

Ia juga menyalahkan “strategi sinis” gubernur Republik di Texas dan Florida yang mengangkut ribuan migran dari negara bagian mereka ke Kota New York karena memperdalam krisis migran di kota tersebut.

Di sisi lain, de Blasio memuji sejarah kotanya yang menjadi daya tarik imigran.

“Hal ini berhasil di New York City. Kami adalah kota yang paling ramah terhadap imigran dalam sejarah Amerika, dan kami juga merupakan kota yang sangat sukses di saat yang sama secara ekonomi dan sosial.”

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.