Pengacara tersebut mengingat pengalamannya melamar ke perusahaan di Kanada yang tidak mengakui gelar masternya di bidang ilmu sosial dari National University of Singapore, yaitu termasuk dalam 10 universitas terbaik secara globalmenurut salah satu perusahaan analisis pendidikan tinggi yang berbasis di Inggris.

“Seolah-olah… Anda berasal dari Universitas Toronto atau Universitas Harvard dan (Anda) pergi ke Asia dan tidak ada yang tahu universitas apa itu,” katanya.

Sebanyak 44 persen pendatang baru di dunia kerja mengatakan bahwa mereka menganggur atau bekerja di luar bidang keahlian mereka, demikian temuan survei tersebut.

“Tidak ada pelatihan dan pelatihan ulang keterampilan bagi mereka yang tiba di sini,” kata Syed Hussan, direktur eksekutif Aliansi Pekerja Migran untuk Perubahan. “Ada rasa tidak hormat dan ketidaktertarikan serta devaluasi pengalaman kerja yang sangat besar di luar negeri.”

Kenyataan ini sangat familiar bagi Abdullateef, yang merupakan seorang dokter di Teheran namun tidak dapat menjalankan praktik kedokteran setelah tiba di Kanada. Dia akhirnya menghabiskan $33.000 untuk sertifikat pascasarjana dua tahunnya di Fanshawe College.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.