Ketika para penyelidik mengetahui lebih banyak tentang pria yang berjanji setia kepada ISIS dan membunuh 14 orang dengan truk pada Hari Tahun Baru di New Orleans, sebuah pertanyaan kunci tetap ada: bagaimana seorang veteran dan pernah menjadi karyawan sebuah perusahaan besar menjadi radikal?

Wakil Asisten Direktur FBI Christopher Raia mengatakan bahwa video yang dibuat oleh Shamsud-Din Jabbar sesaat sebelum serangan menunjukkan bahwa pria berusia 42 tahun asal Texas itu mendukung ISIS, mengaku telah bergabung dengan kelompok militan tersebut sebelum musim panas lalu dan percaya pada “perang antara” beriman dan tidak beriman”.

Sementara FBI sedang menyelidiki “jalan menuju radikalisasi”, bukti yang dikumpulkan sejak serangan tersebut menunjukkan bahwa Jabbar adalah “100 persen terinspirasi oleh Isis,” kata Raia, menggunakan akronim ISIS.

Jabbar, yang menurut pihak berwenang bertindak sendirian, tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Pengawasan video masih berupa gambar Shamsud-Din Jabbar sebelum dia mengemudikan truk ke kerumunan di New Orleans. Foto: FBI melalui Reuters

Saudara tirinya, Abdur Jabbar, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Jabbar, yang pernah bekerja di firma audit Deloitte, meninggalkan Islam pada usia 20-an atau 30-an, namun baru-baru ini memperbarui keyakinannya.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.