Wisatawan yang mengenakan kostum tradisional Thailand menggunakan pepohonan untuk berteduh dari terik matahari saat mengunjungi Wat Arun, atau Kuil Fajar, di Bangkok, Thailand, Senin (24/4/2023). Pihak berwenang Thailand mengeluarkan peringatan


REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Kepala urusan iklim di European Climate Action Network (CAN), Sven Harmeling, menyampaikan peringatan keras terkait dampak perubahan iklim tahun depan. Cuaca panas yang ekstrem seperti yang terjadi tahun ini, berpotensi terjadi lagi tahun depan.

Awal bulan ini, Copernicus Climate Change Service (C3S), yang merupakan bagian dari Program Copernicus, inisiatif observasi Bumi Uni Eropa, memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun tahun terpanas pernah direkam. Proyeksi ini didasarkan pada analisis data suhu global yang menunjukkan tren kenaikan yang konsisten akibat terus meningkatnya emisi gas rumah kaca.

Penelitian ini juga mempertimbangkan fenomena alam seperti El Nino yang dapat memperburuk kondisi cuaca dan meningkatkan suhu global. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap proyeksi ini adalah meningkatnya konsentrasi karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer.

Aktivitas manusia, khususnya pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, telah menyebabkan peningkatan emisi yang signifikan. C3S menekankan bahwa tanpa adanya tindakan signifikan untuk mengurangi emisi, suhu global akan terus meningkat dan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.

Harmeling menjelaskan, suhu global diperkirakan akan terus meningkat sehingga memperburuk dampak perubahan iklim hingga pengurangan emisi gas rumah kaca secara signifikan tercapai.

Sayangnya, tidak ada alasan untuk berasumsi tahun depan kita akan melihat dampak yang lebih kecil dibandingkan tahun ini, ujarnya seperti dikutip dari Agensi AnadoluKamis (26/12/2024).

Harmeling mengingatkan negara-negara yang dilanda kebakaran hutan, gelombang panas, dan banjir untuk bersiap menghadapi kejadian serupa di tahun-tahun mendatang.

“Negara-negara yang cukup terdampak oleh berbagai jenis kejadian (cuaca ekstrem), baik itu kebakaran hutan atau gelombang panas, perlu berasumsi bahwa kejadian tersebut akan terulang lagi tahun depan dan mungkin tahun berikutnya,” ujarnya.

Ketika Eropa menghadapi masa depan yang tidak pasti, Harmeling menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan. “Saya pikir sangat penting untuk memprioritaskan perencanaan yang kuat sekarang untuk tahun depan, terutama di tingkat kota,” katanya.





Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.