Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengunjungi Gedung Putih minggu depan dan bertemu dengan Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris untuk membahas keadaan perang melawan Rusia.

Zelensky akan berada di Gedung Putih pada hari Kamis, 26 September, ketika sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan dia akan bertemu secara terpisah dengan Biden dan Harris, yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat.

“Para pemimpin akan membahas situasi perang antara Rusia dan Ukraina, termasuk perencanaan strategis Ukraina dan dukungan AS bagi Ukraina dalam upayanya mempertahankan diri dari agresi Rusia,” kata Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan. “Presiden dan Wakil Presiden akan menekankan komitmen mereka yang tak tergoyahkan untuk mendukung Ukraina hingga menang dalam perang ini.”

Pemerintahan Biden telah menjadikan dukungannya terhadap Ukraina, dan dorongannya bagi para sekutu untuk mendukung Kyiv dalam perangnya melawan Rusia, sebagai inti kebijakan luar negerinya. AS telah menyediakan senjata dan dukungan finansial bagi Ukraina sejak pasukan Rusia menginvasi pada awal 2022.

Pemerintah telah meminta Kongres memasukkan perpanjangan kewenangan penarikan dana presiden (PDA) untuk mengirim senjata ke Ukraina hingga tahun 2025, untuk menyediakan sekitar $5,8 miliar setelah 30 September, yang merupakan akhir tahun fiskal saat ini.

Harris telah berjanji dukungan berkelanjutan untuk Ukraina jika ia terpilih pada bulan November. Ia telah bertemu langsung dengan Zelensky beberapa kali sebagai wakil presiden. Baik Harris maupun Biden telah memperingatkan bahwa kemenangan Rusia di Ukraina dapat menyebabkan konflik yang lebih luas di Eropa.

Mantan Presiden Trump telah mengklaim tanpa memberikan bukti bahwa ia akan mampu mengakhiri perang Rusia-Ukraina sebelum ia dilantik jika ia menang pada bulan November. Trump menolak beberapa kali selama debat presiden minggu lalu untuk mengatakan apakah demi kepentingan AS agar Ukraina memenangkan perang.

“Saya pikir kepentingan terbaik AS adalah mengakhiri perang ini dan menyelesaikannya. Baiklah. Negosiasikan kesepakatan,” kata Trump.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.