Dewi Jafarzadeh: Vitamin D sangat penting untuk berfungsinya tubuh secara efektif. Fungsi utamanya adalah meningkatkan konsentrasi kalsium dan fosfor dalam darah. Mempertahankan kadar kalsium yang cukup dalam darah membantu memastikan mineralisasi otot dan jaringan tulang, tulang rawan, dan gigi yang optimal.

Mendapatkan vitamin D berperan dalam kontraksi otot yang efektif, transmisi saraf yang benar, pembekuan darah yang memadai, regulasi hormonal, diferensiasi dan aktivitas sel sistem kekebalan tubuh, diferensiasi sel kulit khusus, dll.

Kecukupan kadar vitamin ini dapat diperoleh dengan paparan sinar matahari, konsumsi makanan yang mengandung vitamin D, dan suplemen makanan.

Makanan kaya vitamin D antara lain: ikan berlemak, jamur, kuning telur, sereal sarapan yang diperkaya vitamin D, dll.

Berapa banyak vitamin per hari D apakah kita perlu

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan harian 1.000 hingga 2.000 unit vitamin D (25 mikrogram) membantu 50% orang mencapai kadar vitamin D dalam darah maksimum.

Jumlah konsumsi vitamin D pada orang dewasa adalah 400-800 unit per hari karena pencegahan overdosis dan keracunan vitamin D.

Gejala klinis kekurangan vitamin D adalah:

Gangguan otot : kehilangan massa otot, tetanus, kejang.

Kelainan tulang: osteomalacia (pada orang dewasa), rakhitis (pada masa kanak-kanak), yang dapat menyebabkan nyeri tulang dan otot serta kelainan bentuk tulang. Asupan vitamin D yang tidak mencukupi juga dapat menyebabkan penurunan massa tulang sehingga meningkatkan risiko patah tulang. Risiko ini sangat tinggi terutama di tempat yang tingkat aktivitas fisiknya rendah.

Selain itu, kekurangan vitamin D jarang menyebabkan anemia.

Kelompok manakah yang rentan mengalami kekurangan vitamin? D adalah

Karena kemampuan tubuh dalam menyerap atau mensintesis vitamin D menurun seiring bertambahnya usia, orang lanjut usia rentan terkena osteoporosis jika asupan vitamin D-nya rendah. Tentu saja, kelompok lain juga berisiko; Seperti bayi, ibu hamil, ibu menopause. Orang berkulit gelap juga lebih rentan mengalami kekurangan vitamin D.

Pola makan tertentu yang kekurangan daging, ikan, telur, dan produk susu juga meningkatkan risiko kekurangan vitamin.

Sumber: dipertimbangkan

۴۷۲۳۲

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.