Gerakan Transformasi Afrika (ATM) menyerukan kriminalisasi rasisme setelah video viral yang menunjukkan pasangan kulit putih diduga menyebut dua perempuan kulit hitam “babun” di toko Food Lover’s Market di Fourways pada akhir pekan.
Video tersebut menangkap konfrontasi antara dua wanita kulit hitam dan pasangan kulit putih. Para wanita tersebut menuduh pasangan tersebut membuat pernyataan rasis, dengan salah satu wanita menyatakan bahwa enam saksi di luar toko mendengar komentar yang menghina pasangan tersebut. Wanita kulit putih itu mengaku rasis dan berkata, “Ya, saya rasis.”
Juru bicara ATM Zama Ntshona mengutuk insiden tersebut dan menekankan perlunya tindakan hukum terhadap individu yang melakukan penghinaan rasial.
“Sangat penting bagi kita untuk mengambil tindakan tegas untuk memberantas momok ini dari masyarakat kita. Setiap insiden rasisme mengikis fondasi demokrasi dan inklusivitas yang telah kita perjuangkan dengan susah payah,” katanya.
“Hak yang ditunjukkan oleh individu yang percaya bahwa mereka dapat merendahkan orang lain berdasarkan warna kulit mereka harus dipenuhi dengan akuntabilitas dan dampak hukum.”
Ntshona menyatakan keprihatinannya atas insiden rasisme yang terus-menerus terjadi di masyarakat, dan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan ancaman terhadap kemajuan yang dicapai setelah apartheid.