TikTok sedang mempertimbangkan solusi alternatif untuk menjual bisnisnya di AS, karena pemilik ByteDance terus berjuang untuk mempertahankan 170 juta penggunanya di Amerika setelah mendapat penangguhan hukuman dari pemerintahan Trump, kata anggota dewan ByteDance yang dikutip oleh majalah Tiongkok Caixin.
Anggota dewan ByteDance William Ford mengatakan dia optimis perusahaan dapat menemukan solusi yang mengatasi masalah keamanan nasional pemerintah AS tanpa mengharuskan perusahaan tersebut menjual operasi TikTok di AS, menurut laporan Caixin pada hari Kamis. Ford menyampaikan komentar tersebut di sela-sela Forum Ekonomi Dunia 2025 di Davos, Swiss.
Ini adalah pertama kalinya direktur dewan ByteDance berbicara secara terbuka tentang nasib TikTok sejak masa kepresidenan kedua Trump dimulai.
Ford, ketua pemegang saham ByteDance, General Atlantic, mengatakan bahwa eksplorasi opsi non-penjualan adalah kunci dalam pembicaraan perusahaan tersebut dengan pemerintahan Trump, sementara keterlibatan dengan pemerintahan Biden sangat minim.
Dalam wawancara terpisah dengan Bloomberg TV, Ford mengatakan alternatifnya mungkin mencakup “perubahan kendali” secara lokal untuk mematuhi undang-undang AS.
Ford juga mengungkapkan harapan besar akan adanya dialog antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. “Hal ini mungkin membantu menciptakan lingkungan yang lebih konstruktif, tingkat keterlibatan yang lebih tinggi yang dapat menghasilkan solusi positif,” katanya kepada Bloomberg TV.