Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan Amerika Serikat berencana menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan minyak dan gas Serbia NIS karena kepemilikannya di Rusia.
Tentang ini menulis Berita Euro.
“Kami telah menerima konfirmasi bahwa dalam beberapa hari mendatang AS akan menjatuhkan sanksi terhadap NIS karena kepemilikan Rusia,” kata Vucic dalam wawancara dengan saluran TV tersebut. Beritahu TV.
Menurut presiden, Inggris dan Uni Eropa diperkirakan akan mengikuti Washington dan menerapkan sanksi mereka sendiri.
Departemen Keuangan AS belum mengomentari paket sanksi tersebut. Vučić mencatat bahwa Beograd belum menerima “dokumen resmi dengan rincian” dari pihak Amerika.
Gazprom dan anak perusahaannya Gazprom Neft masing-masing memiliki 6,15% dan 50% saham NIS. Sisa sahamnya menjadi milik Pemerintah Serbia dan pemegang saham kecil lainnya.