Presiden Trump benar sekali mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi negara ini: “Semua masalah adalah masalah yang dapat dipecahkan,” katanya kepada Sean Hannity dalam pertemuan pertamanya sejak menjabat.

Mari kita hargai optimisme di sini.

Hal ini sangat kontras dengan retorika “Akhir sudah dekat” dari Partai Demokrat mengenai demokrasi, iklim, dan sebagainya.

Bahkan jika kita adalah menghadapi klimaks dan kembalinya fasisme (berita sekilas: kita tidak mengalaminya), teriakan histrionik bukanlah cara untuk merespons.

Namun Trump, yang tetap pragmatis, fokus pada isu-isu aktual dan nyata – isu-isu yang memberinya mandat.

Perbatasan.

Inflasi.

Kejahatan.

Dan rekayasa sosial beracun seputar ras dan gender.

Semua itu dengan tepat dia sampaikan pada pelantikannya yang kedua.

Dan semuanya adalah dapat diperbaiki, karena perbatasan kita yang terbuka, inflasi yang sangat tinggi, kejahatan yang terus-menerus, dan kegilaan yang terbangun bukanlah kebutuhan ontologis yang tidak dapat diubah.

Hal ini disebabkan oleh pilihan kebijakan yang sangat spesifik yang dibuat oleh pendahulunya dan rekan-rekan partai Joe Biden hingga tingkat kota.

Trump memahami hal ini.

Saksikan serangkaian perintah eksekutif Hari 1 yang dikeluarkannya, dengan fokus pada hal-hal yang masuk akal seperti menghentikan gelombang gelombang imigran ilegal, mematahkan cengkeraman Biden terhadap energi, dan mengakhiri dukungan dan penyebaran ideologi DEI yang beracun oleh pemerintah federal.

Kelompok sayap kiri yang sudah sering mengeluh dan menangis mengenai kebijakan ini bukan hanya karena mereka merasakan adanya kekalahan besar dalam kebijakan.

Mereka juga meledakkan mitos bahwa entah bagaimana kita memiliki memiliki imigrasi ilegal yang tidak terbatas – bagaimana bisa terjadi sebaliknya?

Orang Amerika itu harus menghadapi harga energi yang terus melonjak — tidak ada yang bisa kita lakukan jika kita ingin menyelamatkan planet ini!

Dan seterusnya dan seterusnya.

Sikap Trump juga merupakan koreksi penting bagi banyak orang di partainya sendiri, yang enggan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengeluarkan Amerika dari keterpurukan.

Seperti yang dikatakan Ronald Reagan, “Mari kita maju dengan semangat dan hati yang teguh – pejuang yang bahagia untuk merebut kembali negara dan dunia menuju kebebasan.”

Hanya pesan yang perlu didengar Amerika.

Sumber

Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan is the Founder of Agen BRILink dan BRI. Born and raised in Jakarta, He has always had a passion for journalism and the local community. He studied at the Jagiellonian University, after which he began her career in the media, working for several well-known European magazines. She combined his passion and experience to create Agen BRILink dan BRI – a portal dedicated exclusively to his beloved city. His goal is to provide the most important information, events and announcements to the residents of Jakarta so that they are always up to date.