Entah itu tangkapan hebat, membantu pemain, atau misi penyelamatan serangga – ballkids adalah pahlawan tanpa tanda jasa di Australia Terbuka. Dan turnamen tahun ini akan menampilkan skuad yang lebih besar dari sebelumnya.

Ada 428 anak beruntung yang terpilih mengikuti turnamen tahun ini. Kelompok ini terdiri dari orang-orang dari seluruh Australia serta pengunjung internasional dari turnamen di Tiongkok, Korea, dan Prancis.

Petenis nomor 2 dunia Alexander Zverev dan skuad ballkids Australia Terbuka 2025. Kredit: Chris Hopkins

Meskipun skuad tidak dibayar, mereka menerima sejumlah kompensasi dalam bentuk hadiah dan hadiah. Namun sulit untuk memberi harga pada kenangan yang akan mereka buat selama tiga minggu ke depan.

Lebih dari seribu calon muda berusia 12 hingga 15 tahun mengajukan diri untuk mendapatkan posisi di Open tahun ini. Pelamar harus melalui proses uji coba yang ekstensif sebelum mereka lolos.

Ivy Chaponnel yang berusia dua belas tahun adalah anak ketiga di keluarganya yang menjadi ballkid di Open, dengan ayah dan kakak laki-lakinya yang membuka jalan di hadapannya.

“Keluarga saya adalah keluarga yang sangat tenis. Kami selalu melakukan pukulan dan kami semua bermain,” kata Ivy. “Saya bersyukur saya ada di sini. Orang tuaku mengantarku ke tempat uji coba, dan ayahku serta kakak laki-lakiku sangat banyak membantuku berlatih.”

Ballkids Australia Terbuka, Ivy, si kembar Luke dan Joseph yang berusia 12 dan 13 tahun.

Ballkids Australia Terbuka, Ivy, si kembar Luke dan Joseph yang berusia 12 dan 13 tahun.Kredit: Chris Hopkins

Si kembar identik berusia tiga belas tahun Luke dan Joseph Desmond sama-sama tertarik bermain tenis dan bersemangat karena mereka terpilih untuk Australia Terbuka pertama mereka.

“Kami mulai melakukan uji coba dengan banyak orang lain… Itu banyak tentang atletis, seperti berlari… dan melakukan servis,” kata Joseph.

Sumber

Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan is the Founder of Agen BRILink dan BRI. Born and raised in Jakarta, He has always had a passion for journalism and the local community. He studied at the Jagiellonian University, after which he began her career in the media, working for several well-known European magazines. She combined his passion and experience to create Agen BRILink dan BRI – a portal dedicated exclusively to his beloved city. His goal is to provide the most important information, events and announcements to the residents of Jakarta so that they are always up to date.