Unsur tanah jarang, serangkaian unsur kimia yang sangat mirip, telah banyak diberitakan dalam beberapa tahun terakhir karena memang demikian penting dalam banyak aplikasi teknologi tinggi. Deposit di Mountain Pass, California, ditemukan pada akhir tahun 1940an dan memenuhi sebagian besar permintaan global selama beberapa dekade. Namun, penggunaan logam tanah jarang belum seluas sekarang, dan seiring dengan meningkatnya penggunaan logam tanah jarang, persaingan pun semakin meningkat, terutama dari Tiongkok. Sementara itu, biaya produksi di Mountain Pass juga melonjak. Pada tahun 2002 tambang tersebut ditutup.

Deposit di Mountain Pass berada dalam “batu kapur beku”, yang disebut karbonatit (diucapkan “car-BON-uh-tite”). Mineral karbonat hampir selalu ditemukan dalam batuan sedimen seperti batu kapur, dan mineral tersebut diendapkan langsung dari air, atau melalui makhluk hidup dari air, dan sisa-sisa biologis kemudian dimasukkan ke dalam batu kapur. Sebaliknya, karbonatit awalnya adalah magma dan didinginkan dari keadaan cair. Endapan karbonatit relatif jarang terjadi, dan sering kali mengandung unsur tanah jarang dengan konsentrasi tinggi.

Sekarang, Tiongkok merupakan pemilik sebagian besar fasilitas penambangan dan pemrosesan logam tanah jarang di dunia. Karena kekhawatiran pertahanan nasional mengenai ketergantungan pada pemasok asing, upaya untuk membuka kembali Tambang Mountain Pass dimulai pada tahun 2010-an. Setelah beberapa kali kesalahan start, tambang tersebut tampaknya beroperasi secara rutin. Upaya ini merupakan gema dari “program mineral strategis” yang berlangsung hingga tahun 1960an, di mana pemerintah AS mensubsidi produksi bahan-bahan yang dianggap penting bagi keamanan nasional.

Satu catatan tambahan adalah bahwa karbonatit Mountain Pass sedikit radioaktif karena adanya thorium, unsur radioaktif alami. Faktanya, hal inilah yang awalnya mengarah pada penemuan deposit tersebut pada tahun 1949, ketika pencarian uranium dengan penghitung Geiger telah menjadi hal yang setara dengan mendulang emas pada pertengahan abad ke-20. Radioaktivitas yang sedikit juga mempersulit ekstraksi unsur tanah jarang secara aman, karena produk limbah cenderung radioaktif dan memerlukan penanganan khusus.



Sumber

Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan is the Founder of Agen BRILink dan BRI. Born and raised in Jakarta, He has always had a passion for journalism and the local community. He studied at the Jagiellonian University, after which he began her career in the media, working for several well-known European magazines. She combined his passion and experience to create Agen BRILink dan BRI – a portal dedicated exclusively to his beloved city. His goal is to provide the most important information, events and announcements to the residents of Jakarta so that they are always up to date.