Sanatorium Tuberkulosis Terbengkalai adalah terletak di kawasan Atlas Tengah yang indah, dekat desa Ben Smime. Dikelilingi oleh alam seluas 40 hektar dan berada di ketinggian 1.650 meter, bangunan megah ini menghadirkan suasana keagungan yang terlupakan. Arsitektur sanatorium ini sangat menakjubkan: bangunan delapan lantai sepanjang 180 meter yang terletak di tengah hutan yang dihuni oleh pohon aras, ek, dan pinus. Desainnya menggabungkan elemen brutal dan elemen yang dimaksudkan untuk mendorong penyembuhan, dengan cahaya alami yang melimpah dan udara pegunungan yang segar.
Awalnya direncanakan oleh orang kaya Prancis, Maurice Bonjean, pembangunan sanatorium dimulai pada tahun 1948 (menurut beberapa laporan pada tahun 1946), yang berpuncak pada peresmiannya pada tahun 1955. Dirancang untuk menampung pasien yang menderita tuberkulosis, fasilitas ini dilengkapi dengan 400 tempat tidur, didukung oleh tim yang terdiri dari empat dokter dan 32 perawat. Namun, optimisme awal dari fasilitas ini segera berubah menjadi buruk. Pada tahun 1965, Kementerian Kesehatan Maroko mengambil alih operasi, yang menyebabkan penurunan bertahap akibat salah urus. Pada tahun 1975, sanatorium menutup pintunya untuk terakhir kalinya.
Rumor seputar sanatorium semakin memperdalam aura misterinya. Diduga bahwa institusi medis yang pernah berkembang pesat ini menjadi tempat pertemuan rahasia bagi para konspirator yang berkomplot melawan Raja Hassan II, sehingga menambah lapisan intrik pada sejarah institusi tersebut yang sudah bermasalah. Pengabaian berikutnya membuat bangunan itu berada di bawah kekuasaan para perampok dan pemulung, yang merampas perabotan dan peralatannya, mengubahnya dari tempat penyembuhan menjadi cangkang seperti aslinya.
Seiring berjalannya waktu, situs ini mendapatkan reputasi terkenal sebagai tempat yang berhantu. Banyak laporan yang melaporkan kejadian-kejadian yang meresahkan: pintu dibanting tanpa sebab, penampakan hantu, dan pelemparan batu ke arah mereka yang berani masuk tanpa izin. Dongeng-dongeng juga bercerita tentang kemalangan yang menimpa mereka yang masuk, dengan beberapa pengunjung mengalami kecelakaan fatal yang misterius tak lama setelah kunjungan mereka.
Meskipun terdapat berbagai pernyataan ketertarikan dari calon investor selama bertahun-tahun, tidak ada upaya restorasi yang terwujud, sehingga sanatorium tersebut semakin hancur dan rusak.