Di awal Dunia Perang II, pasukan Sekutu segera menyadari bahwa kepulauan Malta akan menjadi pulau yang penting secara strategis. Terletak di tengah Laut Mediterania di selatan Italia, pulau-pulau tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan pelayaran dan memimpin pasukan pendaratan di Eropa Selatan. Oleh karena itu, pada tahun 1940, militer Inggris diam-diam menggali terowongan sedalam 150 kaki di bawah Valletta, yang sekarang disebut Ruang Perang Lascaris.

Kompleks ini menampung markas besar militer Inggris dan pada awalnya digunakan untuk mengoordinasikan pertahanan militer pulau tersebut, khususnya pertahanan udara, ketika pasukan Poros mengebom pulau-pulau tersebut mulai bulan Juni 1940. Beberapa ruangan yang lebih besar di dalam kompleks, seperti sebagai Ruang Operasi Sektor dua lantai, memiliki meja dengan peta yang dapat digunakan untuk melacak pesawat Sekutu dan Poros, sementara ruangan lainnya berisi peralatan komunikasi untuk mengoordinasikan pertahanan pulau. Kemudian dalam perang tersebut, para komandan Sekutu merencanakan dan mengoordinasikan invasi ke Sisilia (Operasi Husky) di dalam ruangan dua lantai lainnya di dalam kompleks yang menampilkan peta raksasa Sisilia.

Setelah Perang Dunia II berakhir, kompleks ini tetap penting secara militer. Pertama, Angkatan Laut Inggris menggunakan terowongan tersebut sebagai Markas Besar Armada Mediterania mereka. Kemudian, mulai tahun 1967, kompleks bawah tanah tersebut digunakan oleh NATO untuk melacak pergerakan kapal selam melalui Laut Mediterania. Kompleks ini ditutup pada tahun 1977.

Pada tahun 2009, Malta Heritage Trust memulai pekerjaan restorasi di kompleks bawah tanah, yang sekarang beroperasi sebagai museum. Ruangan-ruangan tersebut sebagian besar berisi barang-barang dari Perang Dunia II, termasuk peta besar yang digunakan untuk melacak pergerakan pesawat dan mengoordinasikan kekuatan militer, peralatan telepon dan radio kuno, dan papan yang digunakan untuk melacak aktivitas pilot Sekutu. Ruangan yang digunakan untuk perencanaan Operasi Husky bahkan berisi boneka Jenderal Eisenhower dan para jenderal serta laksamana lainnya yang terlibat dalam invasi. Pemugaran ini benar-benar menciptakan kembali suasana kompleks selama Perang Dunia II.

Ketahui Sebelum Anda Pergi

Ruang Perang Lascaris terletak di bawah Taman Barracca Atas dan Baterai Penghormatan dekat sudut selatan Valletta. Menemukan lokasinya agak menantang. Museum merekomendasikan beberapa rute berbeda.

Rute paling langsung mungkin adalah pergi ke Saluting Battery melalui Upper Barracca Gardens, membeli tiket di sana, dan mendapatkan petunjuk arah ke serangkaian terowongan menuju Ruang Perang Lascaris.

Rute kedua adalah pergi ke persimpangan Triq Sant’ Orsla dan Triq Il-Batterija lalu ikuti rambu yang mengarah dari sana melalui beberapa benteng tua menuju terowongan yang berisi museum.

Rute ketiga adalah pergi ke ujung timur jauh Taman Herbert Ganado dan mencari terowongan dengan tanda Ruang Perang Lascaris; ini mengarah ke ruang terbuka lain di bawah tembok kota dengan pintu masuk ke terowongan yang berisi museum itu sendiri. Varian pada rute ketiga adalah dengan menaiki tangga dari dekat gerbang kota utama Valletta ke Valletta Ditch dan kemudian mengikuti parit ke selatan lalu ke timur untuk mencapai terowongan menuju Ruang Perang Lascaris.

Museum ini buka dari Senin hingga Sabtu. Biaya masuk dikenakan untuk memasuki museum. Perlu diperhatikan bahwa museum ini memiliki beberapa tangga dan tidak dapat diakses kursi roda.



Sumber

Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan is the Founder of Agen BRILink dan BRI. Born and raised in Jakarta, He has always had a passion for journalism and the local community. He studied at the Jagiellonian University, after which he began her career in the media, working for several well-known European magazines. She combined his passion and experience to create Agen BRILink dan BRI – a portal dedicated exclusively to his beloved city. His goal is to provide the most important information, events and announcements to the residents of Jakarta so that they are always up to date.