Di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai masa depan proyek, Motsoaledi mengambil langkah proaktif untuk mengurangi penundaan lebih lanjut.
“Menteri Kesehatan menghubungi mitranya di bidang pekerjaan umum untuk menyarankan agar kontrak tersebut diakhiri dan agar Departemen Kesehatan melakukan pendekatan kepada lembaga negara lain yang menangani masalah serupa,” kata Mohale.
Keputusan ini, yang diambil melalui konsultasi dengan Macpherson, bertujuan untuk mencegah gangguan lebih lanjut terhadap pengiriman oksigen tepat waktu ke rumah sakit di Afrika Selatan.
Urgensi situasi ini tidak hanya berasal dari tuduhan pelanggaran namun juga karena sifat pendanaan yang sensitif terhadap waktu. Proyek oksigen PSA didukung oleh Global Fund, sebuah organisasi pembiayaan kesehatan yang berbasis di Jenewa yang telah memberikan sumber daya yang signifikan untuk mengatasi masalah kesehatan penting seperti HIV, TBC, dan malaria di Afrika Selatan.
“Menteri Kesehatan kemudian menjadi sangat khawatir karena proyek ini didanai oleh Global Fund, yang rata-rata dan saat ini memberikan R18 miliar untuk tujuan ini. Melalui kemurahan hati Global Fund, pendanaan ini diperluas hingga pasokan oksigen,” kata Mohale.
Pendanaan Global Fund terikat waktu dan proyek ini dijadwalkan selesai pada November 2025.
Ketika penyelidikan berlanjut, kedua menteri menyerukan akuntabilitas penuh.
“Kami berupaya segera untuk memastikan akuntabilitas dan meminta pertanggungjawaban pelaku kesalahan,” kata Macpherson.
Seiring dengan berjalannya penyelidikan, masyarakat Afrika Selatan dapat berharap bahwa undang-undang tersebut akan berjalan dengan sendirinya. “Kami akan dengan penuh semangat mengikuti kejadian tersebut dan percaya bahwa hukum harus berjalan sebagaimana mestinya,” kata Mohale.
Waktu LANGSUNG