Itu adalah tindakan antiterorisme yang hebat — meledakkan pager, walkie-talkie, dan perangkat lain milik teroris Hizbullah yang disabotase dari jarak jauh.

Bagus untuk Israel — meskipun tidak mengambil pujian.

Operasi tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang dan ribuan teroris dirawat di rumah sakit.

Hal ini juga menghambat kemampuan kelompok teroris yang didukung Iran untuk berkomunikasi, dan akan memaksa anggotanya untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra. apa pun apa yang mereka rencanakan selanjutnya: Apakah komputer mereka akan segera meledak?

Mobil mereka?

Roket mereka?

Tindakan tersebut sangat terukur, hanya menimbulkan kerugian minimal kepada warga sipil terhadap para penjahat Hez (sebagaimana lazimnya operasi militer Israel).

Serangan itu akan mengingatkan semua musuh Israel bahwa menyerangnya juga akan membahayakan mereka, dan orang-orang di sekitar mereka.

Dan ini bukanlah eskalasi, hanya sebuah respon (atau awal dari sebuah eskalasi): Sejak 7 Oktober, Hizbullah telah menembakkan sekitar 8.000 pesawat tak berawak, rudal dan roket ke Israel, yang memicu kebakaran besar, menewaskan anak-anak Druze dan memaksa evakuasi hampir 100.000 warga Israel.

Jadi operasi pager itu sepenuhnya dibenarkan: Yerusalem telah menuntut Hizbullah untuk mengakhiri serangan roket dan pindah ke utara Sungai Litani, sekitar 18 mil di utara perbatasan — atau menghadapi risiko perang habis-habisan dengan negara Yahudi itu.

Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, pasukan penjaga perdamaian PBB yang lebih buruk dari tidak berguna seharusnya memastikan bahwa Hizbullah dilucuti senjatanya di selatan sungai tetapi belum melakukannya dalam 18 tahun sejak resolusi tersebut disahkan.

Israel tidak menginginkan perang, tetapi Hizbullah tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia pindah dan menghentikan serangan roketnya.

Yang berarti perang skala penuh tidak dapat dihindari: Israel pada hari Selasa mengubah tujuan perang formalnya untuk mencakup pemulangan penduduk ke rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon.

Mereka juga telah memindahkan lebih banyak pasukan ke utara.

Tidak, belum terlambat bagi Hizbullah — dan para penguasanya di Teheran — untuk menghindari mimpi buruk yang mengancam.

Namun jika perang benar-benar terjadi, Israel akan membutuhkan semua keuntungannya.

Meledakkan pager dan walkie-talkie memberi mereka satu kesempatan.

Krystian Wiśniewski
Krystian Wiśniewski is a dedicated Sports Reporter and Editor with a degree in Sports Journalism from He graduated with a degree in Journalism from the University of Warsaw. Bringing over 14 years of international reporting experience, Krystian has covered major sports events across Europe, Asia, and the United States of America. Known for his dynamic storytelling and in-depth analysis, he is passionate about capturing the excitement of sports for global audiences and currently leads sports coverage and editorial projects at Agen BRILink dan BRI.