Angkatan Udara Nigeria (NAF) telah mengumumkan terbunuhnya beberapa komandan bandit dan pejuang lainnya dalam serangkaian serangan udara yang dilakukan di Negara Bagian Zamfara.
Operasi tersebut, yang dilakukan bekerja sama dengan pasukan darat, dipuji sebagai kemenangan signifikan dalam pertempuran melawan bandit yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dilihat oleh Naija News pada hari Minggu, Direktur Hubungan Masyarakat dan Informasi NAF, Marsekal Udara Olusola Akinboyewa, membenarkan bahwa serangan tersebut menimbulkan banyak korban jiwa pada bandit yang setia kepada pemimpin terkenal Kachallah Bello Turji.
Meskipun jumlah pasti korban tidak diungkapkan, Akinboyewa mencatat bahwa laporan intelijen menunjukkan kerugian besar di antara para bandit.
“Sejumlah bandit berhasil dilumpuhkan, sementara banyak lainnya, termasuk beberapa komandan tertinggi, menderita berbagai tingkat cedera,” katanya.
Namun, dia menambahkan bahwa keberadaan Kachallah Turji masih belum diketahui setelah serangan tersebut.
Serangan udara tersebut merupakan bagian dari Operasi Fansan Yamma, yang digambarkan sebagai serangan udara-darat yang direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat. Operasi ini mengandalkan intelijen real-time dari platform Pengawasan dan Pengintaian Intelijen (ISR) untuk memastikan penargetan yang tepat.
“Target yang teridentifikasi dilawan dengan cepat menggunakan roket dan meriam dalam beberapa gerakan, memberikan pukulan dahsyat kepada musuh,” kata Akinboyewa. “Awak pesawat mempertahankan kontak visual dan radio dengan pasukan darat.”
Operasi tersebut dilaporkan memaksa para bandit melarikan diri ke arah timur, tetapi pertempuran lebih lanjut berhasil menetralisir target tambahan.
