Mohammad Abedini ditahan di Milan atas permintaan AS
Pemerintah Iran mengatakan pada Senin (6) bahwa penangkapan jurnalis Italia Cecilia Sala, yang dituduh melanggar hukum Islam, tidak ada hubungannya dengan penahanan Mohammad Abedini dari Iran di Milan, tiga hari sebelumnya, atas permintaan Amerika Serikat.
“Kedua masalah ini tidak ada hubungannya satu sama lain, kata sebuah pernyataan dari Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam, yang menekankan bahwa wanita Italia itu ditangkap karena melanggar hukum negara tersebut.
“Wartawan Italia itu ditahan karena melanggar hukum Iran, sedangkan tindakan yang diambil Amerika Serikat terhadap Abedini adalah semacam penyanderaan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei.
Lebih lanjut, perwakilan Teheran menambahkan bahwa penangkapan Sala masih dalam penyelidikan Iran. Pengumuman mengenai perkembangan terkini dan rincian kasus ada pada juru bicara kehakiman (Asghar Jahangir), tambahnya.
Menurut Baghaei, Iran berharap pemerintah Italia tidak membiarkan hubungan bilateral dipengaruhi oleh Amerika Serikat yang menuduh Abedini mengekspor bagian-bagian drone yang digunakan untuk membunuh tiga tentara AS di Yordania.
Sala, seorang reporter lepas berusia 29 tahun untuk “Il Foglio” dan podcaster untuk Chora Media, telah ditahan dalam isolasi di Penjara Evin yang terkenal kejam di Teheran sejak 19 Desember.
Faktanya, akhir pekan lalu, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, membahas kasus tersebut dengan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, di Mar-a-Lago, dan, menurut surat kabar “The New York Times”, “ditekan dengan keras” sebagai bagian dari upaya pemerintah Italia untuk menjamin pembebasan Sala.
Sebaliknya, pada tanggal 15 Januari, sidang akan digelar di Pengadilan Banding Milan mengenai permohonan tahanan rumah bagi insinyur Iran tersebut. .