Penjaga gawang India Rishabh Pant menuduh Sam Konstas dan Australia membuang-buang waktu setelah final yang menegangkan di SCG di mana Jasprit Bumrah bertukar kata dengan pemain berusia 19 tahun itu tentang penyelesaian dramatis pertandingan hari Jumat.

Hari yang dimulai dengan kemenangan India dalam lemparan dan pukulan berakhir dengan pemain fast bowler bintang tim tamu menatap pemain muda Australia setelah mengusir Usman Khawaja dengan bola terakhir sebelum stum.

Empat gawang Scott Boland telah memberi Australia keunggulan sebelum menit-menit terakhir yang dramatis menjadi penentu di hari kedua.

Setelah menjadi warga Australia termuda yang mengikuti Tes di SCGKonstas kembali menunjukkan pendekatannya yang tak kenal takut dengan menerjang gawang Bumrah pada bola pertama babak Australia.

Bumrah, yang berfoto bersama orang tua Konstas di hadapan Perdana Menteri Anthony Albanese di Kirribilli House pada Rabu malam, sekali lagi tidak menyukai pendekatan kurang ajar remaja tersebut.

Memuat

Senjata serangan India tampak kesal pada Konstas karena apa yang dia yakini sebagai taktik membuang-buang waktu karena waktu tunggu yang dijadwalkan pada pukul 6 sore (AEDT) semakin dekat.

Konstas tidak mundur selangkah, bertukar kata dengan Bumrah dalam konfrontasi yang membuat kerumunan besar SCG heboh.

Ketika Bumrah membuat Khawaja tergelincir pada bola terakhir hari itu, veteran itu berbalik ke arah Konstas dan tampak memberinya seteguk. Menyusul pemecatan Khawaja, beberapa pemain India, termasuk Bumrah dan Virat Kohli, langsung memprotes Konstas.

Pemecatan Khawaja membuat Australia tertinggal 1-9, dengan Konstas tidak terkalahkan di tujuh pertandingan.

“Mereka (Konstas dan Khawaja) ingin membuang-buang waktu,” kata Pant kepada wartawan usai pertandingan. “Saya rasa itulah alasan dia berbicara dengan Jasprit. Dia mengatakan sesuatu, aku tidak mendengarnya. Tapi saya rasa itulah satu-satunya hal yang ingin dia lakukan, buang-buang waktu saja agar kita tidak membuang-buang waktu lagi.”

Baca laporan lengkap Tom Decent hari pertama di sini.

Sumber

Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan is the Founder of Agen BRILink dan BRI. Born and raised in Jakarta, He has always had a passion for journalism and the local community. He studied at the Jagiellonian University, after which he began her career in the media, working for several well-known European magazines. She combined his passion and experience to create Agen BRILink dan BRI – a portal dedicated exclusively to his beloved city. His goal is to provide the most important information, events and announcements to the residents of Jakarta so that they are always up to date.