Tiga gua pemakaman yang diselimuti legenda lokal bersembunyi di tanah suci Alab Oriente, Bontoc. Gua pemakaman, yang secara kolektif dikenal sebagai Gua Gangga, terletak di lereng Gunung Data di desa tersebut. Di dalamnya, mereka menyimpan lebih dari seratus peti mati kayu pinus yang berisi sisa-sisa manusia dari suku kuno, menurut komunitas lokal saat ini.
Setelah diperiksa lebih dekat, terungkap bahwa gua-gua tersebut dangkal dan diduga merupakan hasil pelapukan pada batu-batu besar yang dulunya besar. Setengah lantai salah satu gua adalah tumpukan batu buatan, yang menahan peti mati di tempatnya. Selain peti mati kayu pinus, dua gua juga berisi toples berisi sisa-sisa manusia. Hal ini diakui oleh masyarakat Bontoc sebagai salah satu bentuk tradisi yang disebut penguburan guci.
Saat ini, penduduk setempat dan para ahli masih mempertanyakan bagaimana peti mati itu ditempatkan di dalamnya. Masing-masing memiliki berat lebih dari gabungan massa dua orang, dan bahkan lebih berat lagi jika ada tubuh yang ditempatkan di dalamnya. Selain itu, medan gua yang kasar membuat navigasinya sulit, apalagi dengan beban yang berat. Namun, peti mati itu tampaknya ditempatkan secara seragam di dalam gua.
Legenda dari masyarakat mengatakan bahwa orang-orang yang berada di dalam peti mati tersebut mungkin dikutuk atau mati karena keracunan sebagai hukuman dari para dewa, sedangkan orang-orang yang berada di dalam toples mungkin adalah orang-orang istimewa atau berstatus tinggi, atau mungkin mereka adalah anak-anak dan memang paling cocok. Ada yang mengatakan mereka yang berada di dalam peti mati adalah sekelompok orang yang tinggal sementara di gunung untuk menghindari kekejaman tentara Jepang selama Perang Dunia II. Yang lain mengatakan bahwa mereka adalah nenek moyang langsung dari suku yang sekarang tinggal di Alab Oriente, yang juga mengukir Petroglif Alab berusia 3.000 tahun.
Hingga saat ini, belum ada yang mengetahui identitas sebenarnya dari orang-orang yang dimakamkan di gua tersebut, serta penyebab kematiannya. Pada tahun 2025, belum ada penelitian akademis atau penanggalan karbon yang dilakukan di situs ini, sehingga menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban tentang situs misterius ini.